Indonesiainside.id, Jakarta – Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Quomas (Gus Yaqut) bertekad untuk mewakafkan seluruh hidupnya dan apa yang dia miliki untuk bangsa dan negara. Hal itu disampaikan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/12), setelah ditunjuk menjadi Menteri Agama (Menag) menggantikan Fachrul Razi.
“Kebetulan sekarang mendapatkan kesempatan melalui Kementerian Agama, saya akan melakukan apa yang paling baik untuk bangsa dan negara ini,” kata alumnus Fisip Universitas (UI) itu.
Dia mengaku ingin memajukan pendidikan di lingkup Kemenag, termasuk mendorong pondok pesantren agar melahirkan kader-kader terbaik bangsa. Politikus PKB itu juga ingin meningkatkan ukhuwah wataniah atau persaudaraan sesama warga bangsa.
Menurut dia, hal tersebut penting karena semua tahu bahwa Indonesia ini merdeka, lepas dari kolonial itu karena perjuangan dari semua agama, bukan hanya umat Islam, melainkan juga umat Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, dan semua agama di Indonesia.
Pria asal Rembang ini berpandangan, pada waktu pergolakan mencapai kemerdekaan semua umat agama di Indonesia terlibat berjuang sehingga penting ukhuwah wataniah ini dibangkitkan kembali. “Agar tidak ada satu kelompok pun, satu agama apa pun yang mengklaim memiliki negara ini, semua berhak memiliki negara ini,” kata pria kelahiran 4 Januari 1975 itu.
Gus Yaqut mengatakan setelah nanti resmi menjadi Menag yang pertama ingin dilakukan adalah menjadikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi. “Artinya apa, bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah maupun merebut kekuasaan atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain,” katanya,
Menurut dia, agama lebih baik dibiarkan untuk menjadi inspirasi dan membawa nilai-nilai kebaikan serta kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dia ingin meningkatkan ukhuwah islamiah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah basyariyah di Indonesia.
“Jika ini dilakukan maka saya meyakini ke depan Indonesia ini akan jauh lebih tenteram dan pembangunan yang tadi sudah disampaikan oleh beberapa calon menteri tadi akan berjalan lebih mudah untuk diwujudkan,” katanya.
Saat menerima amanah menjadi Menag menggantikan Fachrul Razi, dia mengucapkan innaa lillaahi wa innaa ilaihi raajiun (sesungguhnya kita milik Allah dan semuanya kembali pada Allah).
“’Asalamualaikum, Alhamdulilahi rabiul alamin. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raajiun. Bapak ibu sekalian ketika pertama kali saya mendapatkan berita bahwa saya harus menerima amanah sebagai pembantu Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden di kabinet ini sebagai Menteri Agama, tentu yang saya rasakan adalah kaget,” katanya.
Dia mengaku dalam mimpi yang paling liarnya sekali pun tidak pernah membayangkan akan menjadi Menteri Agama. Tetapi apa pun tugas amanah yang sudah diberikan ini, ia bertekad untuk mewakafkan seluruh hidup dan apa yang dimiliki untuk bangsa dan negara. (Aza/Ant)