Indonesiainside.id, Jakarta – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) Haris Pertama menerima serangkaian teror setelah melaporkan pegiat media sosial Abu Janda atau Permadi Arya. Setelah sebelumnya akun Twitternya diretas oleh orang tidak bertanggungjawab, kini rumahnya di teror orang tak dikenal.
Haris melalui akun Twitter resminya @harisknpi menyampaikan kabar itu, Senin (1/2). “Diri dan Rumah saya di teror. Semoga Allah melindungi saya dan keluarga,” posting Haris dengan memberikan tag akun Twitter milik Presiden Jokowi, Bareskrim Polri dan Ditsiber Polri.
Seperti diketahu Haris bersama dengan jajaran pengurus DPP KNPI sebelumnya telah melaporkan Ambroncius Nababan dan Permadi Arya atau Abu Janda ke Mabes Polri terkait dugaan rasisme ke mantan Komisioner Komnas Ham yang juga aktivis Papua, Natalius Pigai.
Haris menjelaskan, teror yang diterimanya adalah tuduhan memakai narkoba sehingga rumahnya hendak digeledah.
“Ternyata polanya selalu dengan cara mengindikasikan saya sebagai pemakai Narkoba. Insya Allah tidak akan pernah barang haram itu masuk ke tubuh saya. Silahkan kalian cari cara bagaimana menjebloskan saya ke penjara/dengan cara-cara memfitnah saya. Bergerak Pemuda Indonesia. Apapun yang terjadi,” tegasnya.
Sebelumnya, Haris bersama terlibat perdebatan dengan Abu Janda di televisi swasta setelah pengurus KNPI melaporkan Abu Janda ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terkait cuitan rasisme terhadap aktivis HAM, Natalius Pigai. Abu Janda menyebut soal kata evolusi yang belum selesai.
Belakangan, cuitan itu dihapus Abu Janda, namun sudah terlanjur viral dan menghebohkan media sosial.
Abu Janda dalam wawancara di salah satu stasiun TV swasta nasional membantah bila kata evolusi dalam cuitannya tersebut diartikan seperti teori Darwin. Tafsiran itu menurutnya dilakukan oleh pihak tertentu.
“Saya ini seorang muslim. Muslim ini meyakini manusia pertama di bumi ini Nabi Adam bukan monyet. Jadi saya tidak percaya dengan teori Darwin,” ujarnya, Jumat(29/1).
Sementara itu, KNPI juga turut mempermasalahkan cuitan Abu Janda lainnya yang menilai Islam arogan. Postingan itu mendapat kecaman dari berbagai pihak termasuk PBNU dan anggota dewan.(EP)