Indonesiainside.id, Jakarta – Politisi Partai Demokrat Benny K. Harman mengkritisi Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) yang diluncurkan Presiden Jokowi baru-baru ini. GNWU diluncurkan presiden untuk menandai dimulainya transformasi pelaksanaan wakaf yang lebih luas dan modern.
“Gerakan Nasional Wakaf Uang? Gerakan apa pula ini.” kata Benny K Harman di akun media sosialnya, Senin(8/2).
Menurutnya, pemerintah perlu menjelaskan secara gamblang tujuan dari kegiatan ini sehingga masyarakat memahaminya. Jangan sampai timbul pemahaman negara sedang bangkrut sehingga perlu menampung dana umat.
“Apa negara kita sudah bangkrut?Perlu dijelaskan secara gamblang agar rakyat tidak salah paham.” tegasnya.
Ditambahkannya, jika memang negara tengah kesulitan keuangan maka mestinya dilakukan dengan menyelamatkan uang negara dari koruptor dan kaki tangannya. Misalnya koruptor dana bansos yang nilainya sangat besar.
“Kalo negara tidak punya uang, tangkap koruptor2 dana Bansos dan kembalikan uangnya ke negara. Rakyat Monitor!,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) pada Senin, 25 Januari 2021 lalu di Istana Negara. Presiden yang juga Ketua Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya mencari jalan untuk mengurangi ketimpangan sosial dan mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok Tanah Air.
Salah satu langkah tersebut ialah melalui pengembangan dan pengelolaan lembaga keuangan syariah.
“Salah satu langkah terobosan yang perlu kita pikirkan adalah pengembangan lembaga keuangan syariah yang dikelola berdasarkan sistem wakaf. Potensi wakaf di Indonesia sangat besar, baik wakaf benda tidak bergerak maupun benda bergerak termasuk wakaf dalam bentuk uang,” ujarnya.
Presiden Jokowi menyebut potensi wakaf per tahunnya mencapai Rp2.000 triliun, di mana potensi dalam bentuk wakaf uang dapat menembus angka Rp188 triliun.(EP)