Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home Headline

Partai Oposisi Tinggal PKS dan Demokrat, Saiful Mujani: Ini Kejadian Politik Langka di Kolong Langit

Azhar Azis
Sabtu, 13/03/2021 09:38
Empat Fraksi Partai Walk Out Ratusan anggota DPR dari empat fraksi yakni F- Gerindra, F-PAN, F-PKS dan F-Demokrat meninggalkan ruang sidang sebelum pengesahan RUU Pemilu pada sidang Paripurna DPR ke-32 masa persidangan V tahun sidang 2016-2017 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (21/7/2017) dini hari. DPR mengesahkan RUU Pemilu menjadi undang-undang setelah melalui mekanisme dan memilih opsi A, yaitu Presidential Threshold sebesar 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara nasional. Foto: Antara

Empat Fraksi Partai Walk Out Ratusan anggota DPR dari empat fraksi yakni F- Gerindra, F-PAN, F-PKS dan F-Demokrat meninggalkan ruang sidang sebelum pengesahan RUU Pemilu pada sidang Paripurna DPR ke-32 masa persidangan V tahun sidang 2016-2017 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (21/7/2017) dini hari. DPR mengesahkan RUU Pemilu menjadi undang-undang setelah melalui mekanisme dan memilih opsi A, yaitu Presidential Threshold sebesar 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara nasional. Foto: Antara

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Jakarta – Fungsi Check and balances di DPR dinilai lebih efektif jika diperankan oleh partai politik yang berada di luar koalisi pendukung pemerintah. Namun, menjadi partai oposisi di DPR, tidak sekadar beda dengan pemerintah.

Direktur SMRC Saiful Mujani mengatakan, pada periode pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi), check and balances dapat diperankan oleh Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kekuatan partai oposisi di parlemen sekitar 30 persen. Fungsi check and balances yang diperankan saat itu sudah lumayan.

Namun, pada periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini, Partai Gerindra dan Prabowo Subianto yang menjadi lawan utama di Pilpres 2014 dan 2019, takluk pada pemerintah dengan imbalan dua jabatan menteri. “Ini kejadian politik langka di kolong langit. yang di luar pemerintah tinggal PKS dan Partai Demokrat,” katanya lewat Twitter, Sabtu (13/3).

Dia menjelaskan, yang membedakan demokrasi dengan sistem yang lain adalah adanya check and balances antara legislatif dan eksekutif, atau antara DPR dan pemerintah. Dia mengibaratkan seperti rem dan gas. DPR seperti rem mobil yang bisa menjaga agar pemerintah berjalan terarah, tidak menabrak sana-sini agar program sesui dengan yang telah disepakati.

Baca Juga:

Wakil Ketua Umum MUI: Seperti Vaksin Covid–19, Demo adalah Kritik untuk Membangun

Muhammadiyah Kritik PPPK Kemendikbud Ristek: Diskriminatif dan Salah Sasaran

“Check and balances itu mensyaratkan ada kekuatan DPR yang otonom atau independen dari pemerintah. Idependensi itu terkait dengan apakah partai yang punya wakil di DPR itu anggota koalisi pemerintah atau tidak,” kata Saiful Mujani.

Menurut dia, fungsi kontrol dari DPR tidak harus menjadi partai oposisi. Bisa saja anggota koalisi juga berperan untuk fungsi check and balances atau kontrol pemerintah. Namun, dalam praktiknya tidak mudah karena partai pendukung pemerintah tidak cukup independen.

“Maka check and balances itu lebih bisa diperankan oleh partai yang berada di luar koalisi,” kata dia.

Adapun kekuatan partai di DPR yang di luar koalisi tidak mesti mayoritas tapi harus cukup besar. Alasannya, jika mayoritas dan kuat sekali, malah bisa menghambat roda pemerintahan sehingga tidak jalan atau deadlock. “Cukuplah misalnya 40-45 persen anggota DPR dari partai bukan pendukung pemerintah,” katanya.

Soal jumlah, Saiful Mujani menegaskan, memang tidak ada aturan berapa banyak partai yang dibolehkan menjadi anggota koalisi pemerintah. Jika mampu merangkul semua, pemerintah bisa saja mengajak semua partai menjadi anggota koalisi. Namun, kondisi ini justru bisa membuat check and balances lemah atau bahkan mati. Karena itu, harus dipikirkan agar ada aturan yang mengatur hal tersebut.

“Pada masa Presiden Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid), tidak ada partai yang jelas oposisi, tapi Golkar yang berkekuatan di DPR sekitar 25 persen cukup berperan untuk menjadi motor check and balances itu. Pada masa Presiden Megawati juga tidak cukup jelas partai oposisinya kecuali PKB,” katanya.

Sementara pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kekuatan check and balances diperankan oleh PDIP, Partai Gerindra, dan Partai Hanura. kekuatan mereka sekitar 30 persen di DPR. Posisi tersebut lumayan kuat untuk mengontrol pemerintah.

“Kasus yang menonjol adalah interpelasi Bank Century. Juga berseberangan soal UU Pilkada antara DPR dan Presiden,” katanya. (Aza)

Tags: kritikoposisipartaiSaiful Mujani
Berita Sebelumnya

Kemenhub Siap Suntik Dana Pembangunan dan Revitalisasi Dua Pelabuhan di Paser Kaltim

Berita Selanjutnya

Kondisi Covid-19 Masih Darurat, Muhammadiyah Keluarkan Rambu-Rambu Ibadah Ramadhan

Rekomendasi Berita

Yasonna Jujur Mengakui, Memang Ada Salah Ketik di RUU Omnibus Law
Headline

Menkumham Sebut Banyak Parpol Tidak Aktif Bikin Rusak Demokrasi

19/05/2022
Doa, Tata Cara, dan Tujuan Ziarah Kubur
Headline

Adab Ziarah Kubur

19/05/2022
Lindungi Rakyat, DPR Diminta Hati-Hati Ratifikasi Perjanjian Dagang RCEP
Ekonomi

Ekspor Nasional Didominasi Industri Pengolahan

19/05/2022
100 Ribu Lebih Orang Hilang atau Lenyap di Meksiko
Headline

100 Ribu Lebih Orang Hilang atau Lenyap di Meksiko

19/05/2022
Haedar ke Buton Resmikan Bangunan Megah UMB: Institusi Pendidikan Belum Terintegrasi antara Pemerintah dan Swasta
Headline

Haedar ke Buton Resmikan Bangunan Megah UMB: Institusi Pendidikan Belum Terintegrasi antara Pemerintah dan Swasta

18/05/2022
Embarkasi Jakarta-Pondok Gede Akan Berangkatkan 11.152 Jamaah dari 29 Kloter
Headline

Embarkasi Jakarta-Pondok Gede Akan Berangkatkan 11.152 Jamaah dari 29 Kloter

18/05/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Panglima Kopatrev Pantang Mundur Hingga Ruhut Sitompul Diproses

Panglima Kopatrev Pantang Mundur Hingga Ruhut Sitompul Diproses

18/05/2022 15:31 WIB
Singapura Memusuhi Umat Islam Indonesia?

Singapura Memusuhi Umat Islam Indonesia?

18/05/2022 13:25 WIB
Ketua MUI: Buzzer Hukumnya Sama Seperti Memakan Bangkai Saudaranya

Rais Syuriah PBNU Juga Pernah Diperlakukan Tidak Beradab di Singapura

18/05/2022 16:00 WIB
Fadli Zon Bersama Anggota Komisi III DPR RI dan FPI Sambangi RS Polri

Fadli Zon Sebut Singapura Terpapar Islamophobia dan Rasis

18/05/2022 15:12 WIB

Risalah

Pengobatan ala Nabi Muhammad
Headline

Nur Muhammad Ada Sebelum Penciptaan Alam, Begini Pandangan Muhammadiyah

17/05/2022
Jadilah Imam atau Makmum yang Bijak, Jangan Suka Ngoceh apalagi Menyebar Fitnah!
Headline

Jadilah Imam atau Makmum yang Bijak, Jangan Suka Ngoceh apalagi Menyebar Fitnah!

11/05/2022
Puasa Mengajarkan Kita Beriman kepada yang Ghaib
Headline

Boleh Shalat Tahiyatul Masjid di Waktu Terlarang Menurut Imam Syafi’i

11/05/2022
Cantik dan Sucinya Para Bidadari Surga
Headline

Hati adalah Rumah Kebaikan, jika Ia Rusak Akan Membinasakan

07/05/2022

Berita Terkini

Menkumham Sebut Banyak Parpol Tidak Aktif Bikin Rusak Demokrasi

Guru Madrasah Diperkenalkan Teknologi Metaverse Dalam Pembelajaran

Bikin Bangga, Tujuh Siswa SMA Kesatuan Bangsa Diterima Universitas Top Dunia

Berbagi Ribuan Mushaf Al-Qur’an di Wilayah Terpencil Sulawesi Selatan

Adab Ziarah Kubur

Ekspor Nasional Didominasi Industri Pengolahan

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Jagad Unik
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved