Indonesiainside.id, Jakarta – Sosiolog sekaligus jurnalis Forum News Network (FNN), Arief Munandar menanggapi wacana kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang disebut-sebut akan diperpanjang menjadi tiga periode melalui platform YouTube nya, Bang Arief. Menurutnya, hal itu akan membentuk involusi atau kemunduran dalam demokrasi.
“Yang kita tahu spirit dari demokrasi adalah pembatasan terhadap kekuasaan, baik scope maupun waktunya. Pejabat publik terlalu lama berada di posisinya, ini gawat,” ujarnya Kamis (18/3) kemarin.
Ia mengatakan, untuk isu presiden tiga periode sebaiknya dihindari. Meskipun Presiden sudah berkali-kali membantah dalam setiap kesempatan, akan selalu ada pihak yang mulai bergerilya.
“Contohnya, bermunculan spanduk dukungan agar MPR mengeluarkan amandemen tentang kepemimpinan presiden tiga periode. Lama-lama akan muncul juga survei dari rakyat yang memilih perpanjang kepemimpinan Presiden. Dibaliknya ini ada aktor intelektual di politik,” katanya.
Arief juga menambahkan, sekali seseorang menjadi politisi akan susah berhenti, karena berhubungan dengan kekuasaan dan juga akses sumber daya.
“Apalagi saat ini ada dua keluarga inti dari Presiden Jokowi yang juga sedang pentas di dunia politik, yaitu Gibran Rakabuming Raka menjadi Wali Kota Solo dan menantunya, Bobby Nasution yang menjadi Wali Kota Medan. Rasionalnya mereka nggak mungkin berhenti sampai di situ karena sudah terlanjur terjun, terlanjur basah. Jadi ya wajar saja kalau mereka ingin melangkah lebih jauh lagi. Apalagi ada isu katanya Gibran didorong akan mengikuti jejak bapaknya menjadi Gubernur DKI. Atau Bobby yang melangkah menjadi Gubernur Sumut, kita nggak tahu ya nanti,” ujarnya. (lia)