Indonesiainside.id, Jakarta – Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menanggapi pernyataan Kepala Staf Kantor Presiden (KSP) Moeldoko yang dianggap terus memproduksi kebohongan dengan tujuan untuk mendiskreditkan Partai Demokrat.
“Setelah lebih dari tiga minggu kami menunggu pernyataan KSP Moledoko, kami kira akan lebih bernas, tetapi ternyata bohong. KSP Moledoko menghasut Partai Demokrat soal pertentangan ideoliogi. Kebohongan KSP Moeldoko bukan hal baru,” kata AHY dalam Konferensi Pers “Menguak Kebenaran III: Respons Demokrat terhadap Pernyataan KSP Moeldoko, Senin (29/3), pukul 17.00 WIB, di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Wisma Proklamasi No.41, Menteng, Jakarta Pusat.
Menurut AHY, sejak awal KSP Moeldoko terus memproduksi kebohongan dan sampai kapan hal tersebut akan terus dilakukan. JIka pun demikian, AHY menegaskan pihaknya bersama seluruh kader partainya akan melawan demi menyelematakan partai dan demokrasi di negeri ini.
“Sejak awal sudah tidak beretika yang dipedomani sebagai bangsa yang beradab, etika keperwiraan dan keprajuritan,” katanya.
Dia mengatakan, kader Demokrat dan publik, juga mempertanyakan kapasitas KSP Moeldoko, bagaimana mungkin pejabat tinggi negara mengambil keputusan serampangan dan juah dari akanl sehat. AHY menduga Moeldoko tertipu oleh para gerombolan dan makelar politik dengan menggelar KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dia menegaskan, Konstitusi Partai Demokrat, dalam AD/ART Tahun 2020 telah disahkan oleh pemerintah, mengatur bahwa untuk sahnya KLB harus melalui permintaan 2/3 dari 34 ketua DPD dan 1/2 dukungan dari semua DPC se-Indonesia. “Tetapi persyaratan itu tidak dipenuhi. Lalu bagaimana mungkin KSP Moeldoko merasa KLB Deli Serdang sah dan menerima didaulat jadi ketua umum?” ujar AHY.
Padahal, kata dia, kumpulan di KLB itu hanya gerombolan yang melawan hukum. “KSP Moeldoko bohong lagi. Jangan karena terpojok, terperangkap kebohongan yang awal dengan menyatakan tidak terlibat. Ke depan, KSP Moeldoko dan pengikutnya akan memproduksi kebohongan baru lagi, menjadi mesin fitnah dan adu domba,” kata AHY.
Sebelumnya, Moeldoko menyampaikan keputusannya menerima pinangan jadi ketua umum Partai Demokrat melalui pertemuan di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, 5 Maret, merupakan upaya menyelamatkan partai dan bangsa.
“Ada sebuah situasi khusus dalam perpolitikan nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Ini menjadi ancaman cita-cita menuju Indonesia Emas 2045. Ada kecenderungan tarikan ideologis juga terlihat di tubuh Demokrat. Jadi, ini bukan sekadar menyelamatkan bangsa dan negara,” kata Moeldoko sebagaimana dikutip dari rekaman video yang ia bagikan lewat akun Instagram pribadinya @dr_moeldoko, yang dipantau di Jakarta, Minggu (28/3). (Aza)