Indonesiainside.id, Jakarta – Perang pernyataan di media dan media sosial terus berlangsung antara para pendukung Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan kelompok Moeldoko yang berupaya mendongkel AHY melalui Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit, Deli Serdang, Sumut.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief melalui akun Twitternya kembali menyindir Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Kali ini mantan aktivis mahasiswa itu mengutip pernyataan mantan pemimpin revolusi Kuba, Fidel Castro.
“Bagi Castro, ‘Revolusi adalah perjuangan mati-matian antara masa lalu dan masa depan.’ Bagi Demokrat, ‘Keadilan dan Demokrasi dicita-citakan masa lalu dan menjadi masa depan’. Bagi Moeldoko, ‘masa lalu dan masa depan selesai dengan KLB membeli partai’,” posting Andi di akun Twitternya, Senin (29/3).
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko membeberkan sejumlah alasan dirinya menerima tawaran untuk memimpin Partai Demokrat lewat forum KLB Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang beberapa waktu lalu.
Moeldoko yang didapuk memimpin demokrat versi KLB Sibolangit mengaku melihat ada kekisruhan yang sudah terjadi di Demokrat. Dirinya juga melihat adanya pergeseran demokrasi dalam partai berlogo mercy tersebut.
“Ada situasi khusus dalam perpolitikan nasional yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024,” kata Moeldoko dalam akun instagramnya @dr_moeldoko, Minggu (28/3).
Hal ini menurutnya menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas pada 2045. (EP)