Indonesiainside.id, Jakarta – Ajakan Menteri Keuangan Sri Mulyani agar masyarakat berbelanja baju baru dan bingkisan menyambut Lebaran 1442 H demi menggerakkan ekonomi disambut antusias masyarakat. Konsumsi rumah tangga selama ini memang terbukti menggerakkan roda ekonomi, termasuk aktivitas masyarakat menyambut Idul Fitri.
Sri Mulyani mengatakan kegiatan belanja menjelang Lebaran seperti pembelian baju baru harus tetap dilakukan demi ekonomi di tengah pelarangan mudik yang ‘super ketat’ tahun ini.
“Ada bagusnya juga Lebaran tetap pakai baju baru. Beli baju baru supaya walaupun silaturahim lewat Zoom nanti pakai baju baru sehingga muncul aktivitas di masyarakat bisa terjadi. Jadi saya harapkan masyarakat tetap menyambut ini dengan gembira, dengan bersyukur namun kita juga menjaga supaya risiko terjadinya penularan tidak terjadi,” katanya dalam konferensi pers APBN KiTa edisi April 2021, Kamis (22/4).
Pemerintah telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Idul Fitri 1442 H. Pemerintah kemudian memperpanjang pembatasan pergerakan masyarakat menjelang dan setelah Lebaran untuk mencegah masyarakat mudik. Pelarangan mobilitas masyarakat diperluas mulai 22 April sampai 24 Mei dari yang sebelumnya 6 Mei sampai 17 Mei.
Namun, Sri Mulyani berharap, belanja menyongsong hari raya tetap berjalan. Pemerintah meminta masyarakat tetap belanja berbagai keperluan untuk Idul Fitri, termasuk baju baru.
Pemerintah bahkan menggunakan berbagai instrumen secara kreatif untuk mendongkrak ekonomi misalnya dengan memberikan subsidi ongkos kirim (ongkir) pada Hari Belanja Nasional (Harbolnas) mulai pada H-10 sampai H-6 Lebaran.
Pemerintah juga membayar THR ASN, TNI-Polri, Pensiunan, senilai Rp30,6 triliun dengan harapan konsumsi meningkat mendekati Lebaran.
Ajakan Menkeu ini disambut masyarakat yang tidak bisa mudik tahun ini. Fakta di lapangan beberapa hari ini menyebutkan, Pasar Tanah Abang – yang terbesar di Asia Tenggara- diserbu pengunjung. Hal ini tampak dari video viral di medsos.
Namun, kejadian ini justru yang kena getah adalah Gubernur Anies Baswedan.
Buzzer dan politisi ramai-ramai menyudutkan Anies. Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta misalnya, mengkritik Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan usai terjadinya kerumunan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Sabtu dan Minggu kemarin.
“Saya melihat kesan memang fokus gubernur sedang tidak di DKI, tapi fokus ke yang lain,” ujar anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, Minggu (2/5).
Menurut Gilbert, Anies seharusnya dapat mencegah kerumunan yang terjadi di Pasar Tanah Abang. Sebab, setiap tahun Pasar Tanah Abang menjadi magnet warga jelang Lebaran untuk berbelanja.
Namun netizen tidak setuju dengan pandangan tersebut, mereka malah menyindir pemerintah yang melarang mudik tetapi mengimbau untuk berbelanja lebaran.
“Jangan heran kalau pasar-pasar penuh orang belanja Lebaran meski Covid mengintai. Itu sudah sesuai anjuran pemerintah,” kata @FaridGaban, di Twitternya, Senin(3/5).
Jangan heran kalau pasar-pasar penuh orang belanja Lebaran meski Covid mengintai. Itu sudah sesuai anjuran pemerintah.https://t.co/gVHieTbFt1
— Farid Gaban (@faridgaban) May 2, 2021
Sedangkan netizen lainnya @GeiszChalifah memposting “Anggota DPRD DKI MENGKRITIK KERAS Kerumunan Tanah Abang. Lalu bicara mestinya.. mestinya… Mestinya…… Ba***** otak, ada menteri yg nyuruh belanja. Tanah Abang itu pasar, org dtg belanja ga diundang buat nyambut ga dikasih hadiah. Faham sampai disitu?,.”
(Red)