Indonesiainside.id, Jakarta – Hajatan Pilres 2024 memang masih jauh. Namun sejumlah kandidat mulai digadang-gadang untuk menggantikan Presiden Jokowi yang sudah dua periode berkuasa.
Dari berbagai nama yang mengapung di publik, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi sosok dengan popularitas tertinggi untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Kesimpulan ini didapat dari hasil riset Indonesia Survey Center. Elektabilitas Ketum Gerindra di mata 1.520 orang yang dipilih memakai metode multistage random sampling sangat moncer.
Nama Prabowo Subianto dinilai sebagai bakal calon presiden yang paling berpeluang menang di Pilpres 2024.
Hal ini selain karena dukungan massa Prabowo di Pilpres sebelumnya, juga limpahan dari para pemilih Jokowi yang beralih ke Prabowo.
“Yang mengejutkan adalah, para pemilih Pak Jokowi mulai jatuh hati ke Prabowo. Itu karena mereka simpati atas kerelaan Prabowo menjadi bagian dari pemerintahan terlepas dari rivalitas politik sebelumnya,” kata Peneliti Senior Indonesia Survey Center, Chairul Ansari Pane, dalam rilisnya Senin(15/11).
Sikap Prabowo itu dinilai mengesampingkan persaingan dalam politik di Pilpres 2019. Juga, kerelaan Prabowo membuat situasi politik kedua belah pihak menjadi cair. Polarisasi yang sebelumnya terjadi menjadi hilang.
“Para pemilih Jokowi-Maruf, sebanyak 15,9 persen akan memilih Ganjar Pranowo, 12,5 persen akan memilih Basuki Tjahaja Purnama, 11,1 persen memilih Puan Maharani, 10,9 persen memilih Prabowo Subianto, 6,5 persen memilih Anies Baswedan, 4,3 persen memilih Ridwan Kamil, 3,7 persen memilih Sandiaga Uno, 3,6 persen memilih Tri Rismaharini, 3,1 persen memilih AHY, 2,3 persen memilih Mahfud MD, dan 1,8 persen memilih Airlangga Hartarto.
Dalam survei disebutkan popularitas Prabowo di angka 90,3%, disusul, Menparekraf Sandiaga Uno 88,7%, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo 88,3%, Gubernur Jakarta Anies Baswedan 88%, dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil 87,5%.
“Lalu AHY (Ketum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono) 85,9%, Airlangga Hartarto 85,7%, Puan Maharani (Ketua DPR) 85,5%, Mahfud MD (Menko Polhukam) 85,3%, Tri Rismaharini (Mensos) 85,1%. Paling rendah 65,% (Mendagri, Tito Karnavian),” kata Chairul Ansari.
Dalam hal tingkat kesukaan (likeability), Prabowo juga menduduki posisi paling wahid, menjadi yang teratas dengan 80,2%, disusul Anies Baswedan 80,1%, Sandiaga 78,8%.
Sedangkan Gubernur Ganjar mendapatkan 75,3%, disusul Airlangga 74,1%, Ridwan Kamil 71,9%, AHY 70,8%, Puan 70,5%, Mahfud MD 70,4, Risma 70,1%, Menteri BUMN Erick Thohir 69,7%, dan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa 68,8%.
Begitu pula dari segi elektabilitas, ketika responden diberi pertanyaan terbuka maupun tertutup, nama Prabowo di posisi teratas.
Untuk pertanyaan terbuka, elektabilitas Prabowo 20,3%, kemudian disusul Ganjar Pranowo 12,3% kemudian Anies Baswedan 12,1%, Sandiaga Uno 4,8%, AHY 4,3%, dan Ridwan Kamil 4,1%. Sedangkan sisanya sebesar 21,9% belum memiliki pilihan.
Adapun dalam pertanyaan tertutup, sebanyak 22,7% responden juga memilih Prabowo, Ganjar 12,6%, Anies 12,1%, Sandiaga 5,7%, AHY 4,5%, dan Ridwan Kamil 4,3%.
“Dalam pertanyaan terbuka, para tokoh tidak dimunculkan namanya sama sekali. Hal ini dimaksudkan untuk melihat top of mind publik terhadap para tokoh tersebut. Hasilnya, Prabowo masih konsisten menjadi pilihan publik utama disusul oleh Anies dan Ganjar,” kata Chairul lagi.
Hasil survei ini juga menyebutkan, mayoritas pemilih Prabowo menyatakan konsisten akan memilihnya hingga Pilpres digelar, sebesar 28,9%. Posisi kedua ditempati Puan dengan 13,2%, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 9,9%, Anies 9,6%, Risma 7,5%, Ganjar 6,7%, dan Sandi 5,4%, Ahy 5,3%, Airlangga 4,9%, Ridwan Kamil 4,5%, lainnya 4,1%, dan yang belum menentukan pilihan (undecided voters) 23,4%.
“Ini menunjukkan para pemilih Prabowo memiliki basis dukungan lebih kokoh atau tidak labil dibanding pemilih kandidat lain,” katanya. (Nto)