Indonesiainside.id, Jakarta – Pernyataan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha, dalam pidato acara Puncak Hari Ulang Tahun PSI ke-7 yang turut dihadiri Presiden Joko Widodo dinilai menjadi bumerang. Giring sempat menyebut agar jangan sampai negara ini dipimpin pembohong yang pernah dipecat.
Diduga pernyataan ini ditujukan ke Gubernur Anies Baswedan yang selama ini menjadi sasaran PSI dalam berbagai hal.
“Saya berterimakasih ya, karena seorang pecundang yang bernama Giring itu telah menunjukkan betapa ketidakmampuannya Dia sebagai figur publik, apalagi sebagai ketua partai. Maklum ya kan partainya di seputaran ibu kota,” kata aktivis sosial Geisz Chalifah, dalam tayangan kanal YouTube TV One, Jumat (24/12).
Dikatakannya, untuk menaikkan popularitas, PSI perlu ‘nebeng’ ke popularitas Anies Baswedan. Seperti diketahui Gubernur Anies Baswedan popularitasnya sebagai capres potensial di Pilpres 2024 terus menunjukkan tren positif dalam berbagai survei.
Hal ini juga didukung dengan keberhasilannya Anies menyabet berbagai penghargaan internasional selama memimpin Jakarta.
“Caranya ya seperti itu,” sambung Geisz.
Ini karena kalau bertarung secara gagasan belum tentu mampu.
“Tentu tidak mampu karena otaknya sedikit. Pidato di depan presiden Dia tidak punya kehormatan, misalnya bagaimana paradigma Indonesia ke depan, Dia tidak punya kemampuan itu. Yang Dia punya hanya kemampuan mencaci maki dengan kalimat yang penuh kebohongan,” katanya.
Geisz juga mempertanyakan soal pernyataan Giring yang menyebut gelaran Formula E membutuhkan dana sebesar Rp 1 triliun. Geisz heran dari mana angka itu didapat Giring.
“Kedua, angka Rp1 triliun Dia dapat dari mana datanya? itu ngalap dari pohon? Coba dicek angka sebenarnya? ada nggak? … itu sekali lagi menunjukkan kapasitas otaknya dikit,” ujarnya.
Geisz juga mengkritisi PSI dalam sisi keadilan sosial. Dikatakannya, dalam pembangunan LRT yang bernilai Rp6,5 triliun PSI tidak berani bersuara padahal banyak yang menilai proyek itu bermasalah.
“Sampai saat ini proyek gagal itu PSI bersuara tidak? karena partai ini memang pecundang juga. Dia tidak berani mengkritisi apa yang di depan mata yang dibuat oleh dukungannya karena itu dari sisi Keadilan Sosial Dia tidak bisa bersikap adil,” tegasnya. (Nto)