Oleh: Achmad Khoirul Anam |
Sebanyak 300 kontingen perguruan alet pencak silat dari seluruh Indonesia ikut Kejurnas Yogyakarta Championship 5 2019 di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Tuan rumah mengikutkan 2.600 pesilat mudanya di ajang tersebut.
Indonesiainside.id, Yogyakarta – Selama dua hari, Selasa dan Rabu (12-13/3/2019) mereka tak hanya memperebutkan nomor tandingm namun juga nomor jurus atau seni. Kejurnas pencak silat tersebut diikuti kontingen dari perguruan silat yang berasal dari sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Papua Barat, Medan, Sulawesi, hingga Kalimantan.
Ketua Yogyakarta Championship 5 Romy Ardiansyah menjelaskan kejurnas pencak silat merupakan ajang uji coba para pesilat muda untuk meningkatkan prestasi. Mereka terbagi menjadi kelompok usia dini (8 tahun), SD (9-12 tahun), Pra remaja/SMP dan Remaja (SMA).
“Bagi usia dini dapat menjadi motovasi dan ajang melatih keberanian dan untuk pra remaja ajang ini dapat memunculkan bibit-bibit atlet nasional masa depan pesilat Indonesia,” kata Romy, Selasa (12/3/2019).
Menurutnya, pencak silat merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia dimana di dalamnya mengandung pembelajaran bagi generasi muda.
Turnamen nasional pencak silat tersebut digelar rutin minimal dua kali dalam setahun, sehinga para atlet muda termotivasi percaya diri yang tnggi dan meningkatkan prestasi individu.
Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Rekreasi Kemenpora Teguh Raharja berharap para atlet muda dapat berlomba dengan fair dan melalui turnamen ini bisa mencetak atau memunculkan bibit-bibit atlet baru yang akan bersinar bagi pencak silat Indonesia.
“Saya berharap mereka bisa meningkatkan kemampuan dan prestasi agar dapat membawa nama pencak silat Indonesia ke mata dunia,” kata Teguh. (Aza/Sug/INI-Network)