Oleh: Jee Jaini
Indonesiainside.id, MALANG – Pasangan bulutangkis Indonesia peringkat 18 dunia, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta tak terbendung. Dalam turnamen YUZU Indonesia Masters 2019 BWF Tour Super 100, pasangan ganda putri ini melaju ke partai final.
Dalam pertandingan yang digelar di GOR Ken Arok, Malang, Sabtu (5/10), Della/Rizki melaju ke partai puncak usai menundukkan pasangan Tiongkok, Zhang Shu Xian/Huang Jia di semifinal. Kemenangan ini diraih dengan kemenangan dua game langsung 21-12 dan 23-21 dalam waktu 34 menit.
“Kunci kemenangan kami adalah fokus. Di game pertama lawan banyak mati sendiri, tapi game kedua sempat kejar-kejaran angka,” ungkap Rizki usai laga.
Di game pertama, kemenangan memang terpaut poin cukup jauh, 21-12. Namun di game kedua, pasangan Zhang Shu Xian/Huang Jia bangkit dan memberikan perlawanan alot.
Kejar-kejaran angka pun terjadi. Namun Della/Rizki mampu mengatasi tekanan dan menutup game sekaligus memenangi pertandingan dengan skor 23-21.
“Game kedua poin sangat ketat. Kami berusaha menjaga komunikasi terus. Selain itu agar tidak tegang kami berusaha untuk tidak memikirkan menang atau kalah,” tambah Della.
Ia pun mensyukuri kemenangan itu dan menyatakan harus segera fokus ke partai final. “Siapa pun lawannya, kami harus fokus. Kami hanya ingin bermain baik di setiap pertandingan,” tambah Della.
Kemenangan ini menjadi yang kedua kalinya diperoleh Della/Rizki atas Zhang/Huang. Sebelumnya mereka juga menang pada pertemuan pertama yang berlangsung di Vietnam Open 2019. Saat iitu Della/Rizki menang dengan skor 21-18 dan 21-17.

Sementara itu, hasil bagus Della/Rizki ini gagal diikuti pasangan Indonesia Berry Angriawan/Hardianto. Satu-satunya wakil Indonesia dari ganda putra ini di babak semifinal harus mengakui ketangguhan pasangan asal Jepang, Akira Koga/Taichi Saito. Berry/Hardianto tumbang dua game langsung 17-21 dan 16-21 dalam waktu 31 menit.
“Di pertandingan tadi kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Hal itu terjadi sejak di game pertama sampai akhir game kedua,” kata Hardianto.
Meski demikian, ia mengakui lawan lebih kuat. “Lawan bermain lebih bagus, mereka lebih banyak menurunkan bola, jadi kami kesulitan dan tak bisa keluar dari tekanan,” lanjutnya.
Meski demikian, Berry/Hardianto yak mau larut dengan kekalahan ini. Keduanya mengaku kecewa tetapi harus segera bangkit dan mengevaluasi kesalahan-kesalahan.
“Ke depan kami harus bermain lebih rapi dan lebih fokusnya lagi,” kata Berry. (Jee)