Indonesiainside.id, Manila – Upaya merebut medali emas bulu tangkis beregu putri belum terwujud. Sejak tahun 2013, tim bulu tangkis putri Indonesia masih harus puasa gelar.
Thailand menjadi raja baru. Mereka mampu mempertahankan gelar yang pertama mereka raih pada SEA Games 2013 lalu.
Laga diawali dalam nomor tunggal putri. Tunggal pertama Gregoria Mariska Tunjung untuk kesekian kalinya kembali harus kembali harus menyerah dari juara dunia 2013, Ratchanok Intanon. Melalui pertarungan tiga gim, Gregoria kalah dengan 13-21, 21-12, dan 14-21.
Pada gim ketiga, Gregoria sempat terjatuh dan terluka di lututnya. Kondisi ini membuat Gregoria tidak bisa bermain optimal. Thailand pun unggul 1-0.
Indonesia menyamakan kedudukan pada ganda pertama. Pasangan Apriani Rahayu/Ni Ketut Mahadewi Istarani mampu mengalahkan Puttita Suparajikul/Rawinda Prajongjai dua gim langsung 21-17 dan 21-18. Skor pun menjadi 1-1.
Namun di tunggal putri kedua, Fitriani kembali menjadi kartu mati. Setelah kalah saat berlaga melawan Vietnam dan Singapura, kini Fitriani juga terjungkal saat menghadapi Busanan Ongbamrungphan. Tanpa ada perlawanan sama sekali, dan teramat sering mati sendiri, Fitriani kalah mudah 8-21 dan 10-21. Thailand kembali unggul 2-1.
Di partai keempat, pasangan Siti Fadhillah Silva Ramadhanty/Ribka Sugiarto harus menyerah dari ganda tak ternama Thailand, Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong, dengan 8-21 dan 15-21. Skor akhir menjadi 3-1 untuk Thailand.
Emas beregu putri pun terbang ke negeri gajah putih tersebut. Tim putri bulu tangkis Indonesia harus puas mendapat medali perak. (AS)