Indonesiainside.id, London – Tim Formula 1 (F1) asal Inggris, Marcedes melakukan inovasi di tengah pandemi virus corona. Mereka menciptakan alat bantu pernapasan untuk memudahkan pasien Covid-19.
Alat bantu pernapasan yang dibuat Marcedes bersama para insinyur dari University College London (UCL) tersebut diberi nama continuous positive airway pressure (CPAP). Dalam pembuatan CPAP, tim dokter asal UCL Hospital (UCLH) turut dilibatkan.
CPAP bekerja dengan mengirimkan oksigen ke paru-paru pasien tanpa harus menggunakan ventilator. Tentunya, ventilator tersebut dapat dimanfaatkan untuk pasien dengan kondisi gangguan pernapasan serius.
“Alat ini dapat menyelamatkan banyak nyawa karena ventilator yang jeumlahnya terbatas dapat digunakan untuk pasien yang lebih parah,” kata salah satu profesor UCLH, Mervyn Singer dikutip dari situs resmi F1.
“Diharapka alat ini dapat membuat perbedaan nyata untuk rumah sakit di seluruh Inggris. Alat tersbeut sudah dites oelh UCLH sehingga dapat mengurangi kebutuhan staf perawatan intensif, tempat tidur, juga membantu para pasien pulih tanpa alat ventilasi invasif,” ujarnya.
Sementara, Badan Pengawas Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA) telah merekomendasikan alat tersebut. Namun, CPAP tengah dites serius oleh UCLH.
Andai hasil uji coba tersebut sukses, Marcedes berjanji bakal memproduksinya secara massal. Dengan begitu, jumlah korban yang mengalami gangguan pernapasan akibat virus corona bisa ditangani oleh alat bantu pernapasan hasil inovasi Mercedes tersebut. (ASF)