Indonesiainside.id, Jakarta – Pembalap F1 asal Australia Daniel Ricciardo merelakan gaji senilai puluhan juta dolar AS yang diterimanya dipotong demi membantu Renault, tim yang dibelanya. Ini semata-mata untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19, seperti diberitakan surat kabar Prancis L’Equipe pada Rabu (15/4).
“Ini diskusi yang sudah kami lakukan. Daniel sudah mengonfirmasi dia bersedia … Saya dapat mengonfirmasi kepada Anda kalau dia akan menurunkan gajinya,” ungkap Abiteboul.
Bos tim F1 Renault Cyril Abiteboul mengatakan kepada surat kabar itu bahwa pembalap berusia 30 tahun tersebut sepakat gajinya dipangkas, terlepas dari negosiasi kontraknya yang akan habis pada 2020 sejak pindah dari Red Bull setahun sebelumnya.
“Kami masih harus menyepakati persyaratannya, namun pada prinsipnya saya dapat meyakinkan komite manajemen grup Renault; Saya tidak khawatir hal itu akan membuat program F1 menjadi tidak stabil.”
Balapan pembuka F1 musim ini, yang sedianya dijadwalkan pada 15 Maret lalu di Melbourne, dibatalkan pada saat-saat terakhir. Grand Prix Monaco juga kemudian dibatalkan.
Abiteboul menjelaskan bahwa dengan pembatalan atau penangguhan jadwal sejumlah balapan, negosiasi kontrak terhambat secara signifikan, dengan tim-tim yang terlibat hanya memperoleh kompensasi kecil dari jutaan dolar AS yang telah diberikan.
“Kami akan mengevaluasi performa Daniel selama empat balapan pertama dan mempertimbangkan apakah akan memulai pembahasan pertama atau tidak,” kata bos F1 Renault tersebut.
Ricciardo merupakan salah satu olahragawan berbayaran tertinggi di dunia, dengan gaji tahunan yang dilaporkan mencapai 25 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.722).
“Kami belum punya gambaran. Kami buta tetapi harus punya rencana, kami mungkin harus mengambil keputusan tanpa dimulainya musim balapan tahun ini,” imbuh Abiteboul. (EP/xh)