Indonesiainside.id, Jakarta – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan mengatakan akan menunggu hingga akhir Mei soal kelanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia. Dia pun mengaku tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan mengenai langkah PSSI selanjutnya.
“Menurut saya menunggu status darurat bencana sampai akhir Mei adalah pilihan yang paling realistis,” kata Iriawan saat dikonfirmasi, Sabtu (25/4).
Sebelumnya, sejumlah pihak mengusulkan agar PSSI dan PT LIB melanjutkan kompetisi dengan syarat tanpa dihadiri penonton pada Juli nanti, salah satunya Persib Bandung. Beberapa pertimbangan tersebut bermaksud agar ada aktivitas klub serta pertanggungjawaban kepada sponsor.
Opsi melanjutkan kompetisi tanpa penonton menjadi pertimbangan di beberapa negara di Eropa, seperti Inggris, Italia, Spanyol, dan Prancis. Sementara di kawasan Asia, Korea Selatan dikabarkan akan jadi negara pertama yang akan melakukannya.
Namun, soal kemungkinan diterapkan di Indonesia, Iriawan menyebut hal itu sangat sulit. Menurutnya, fanatisme suporter dalam mendukung tim kebanggaannya terlampau tinggi. Mereka akan nekat datang meski berada di luar stadion.
“Saya pikir Indonesia belum akan mencontoh negara-negara lain yang melakukan itu tertutup. Contoh pertandingan yang diputuskan digelar tanpa penonton dan sudah disosialisasikan jauh-jauh hari saja, masih didatangi oleh ribuan fans,” ungkapnya.
“Mereka rela mendukung tim kesayangannya dengan hanya bernyanyi di luar stadion tanpa bisa melihat pertandingan itu sendiri,” ucapnya.
Di satu sisi, sejumlah daerah juga telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Jika tetap dilanjutkan meski tanpa penonton, dia khawatir hal itu jadi bumerang.
“Ada kekhawatiran kalau PSSI tetap memutar liga dengan tanpa penonton, para pendukung tetap akan datang berkerumun, dan itu menyalahi sosial distancing yang sedang dijalankan pemerintah,” ujarnya. (ASF)