Indonesiainside.id, Jakarta – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengimbau kepada para atletnya agar tetap berada di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas). Hal itu dilakukan demi menjaga kesehatan dan keselamatan atlet dengan tetap menjalani karantina tertutup di Pelatnas.
Namun, atlet diperbolehkan untuk menerima kunjungan dari orang tua dan keluarga secara terbatas di waktu lebaran, sesuai dengan SOP PBSI. Kegiatan ini akan dijadwalkan dan dikoordinasi oleh tim Pembinaan Prestasi (Binpres) dan tim dokter PBSI.
PBSI juga akan mendiskusikan kemungkinan pelaksanaan teknis Salat Ied di pelatnas. Seandainya memungkinkan untuk dilaksanakan, kegiatan ini juga harus mengacu pada protokol keselamatan dari pemerintah.
“Selama masa libur lebaran, atlet tetap harus berada di pelatnas dan masih belum boleh meninggalkan pelatnas. PBSI akan tetap memfasilitasi kebutuhan mereka di pelatnas, termasuk kebutuhan makanan dan latihan, akan diatur dan dikontrol oleh bagian-bagian terkait,” ujar Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (14/5).
Di tengah masa sulit akibat pandemi Covid-19, Budiharto merasa bersyukur bahwa PBSI dapat memenuhi kebutuhan internal demi tetap berlangsungnya pelatnas bulutangkis. Dia mengatakan, PBSI telah merencanakan untuk kembali beraktivitas secara normal pada 2 Juni 2020 mendatang. Rencana ini akan disesuaikan lagi dengan keputusan pemerintah terkait masa berlaku PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Demi memastikan kawasan pelatnas bebas Covid-19, PBSI akan melaksanakan rapid test ketiga pada 27-29 Mei 2020. Sebelumnya PBSI telah melakukan rapid test pertama pada 25 Maret 2020 dan rapid test kedua pada 24 April 2020.
Rapid test ketiga akan dilakukan bertahap selama tiga hari, karena seluruh staff dan karyawan PBSI juga akan ditest sebelum kembali bekerja di lingkungan pelatnas dengan jadwal normal. “Kami ingin memastikan kawasan pelatnas bebas Covid-19, jadi semua akan ditest termasuk staf dan karyawan, sekaligus membantu pemerintah untuk memantau dan membatasi perkembangan Covid-19,” kata Budiharto.
Para atlet PBSI hingga saat ini masih menjalani program latihan khusus selama masa pandemi Covid-19, yang bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh dan menjaga agar nuansa permainan mereka tidak hilang. Baik PBSI maupun atlet masih menunggu pengaturan ulang mengenai jadwal pertandingan yang hingga saat ini belum dirilis oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) akibat adanya pandemi Covid-19. (ASF)