Indonesiainside.id, London – Pemerintah Inggris menerbitkan protokol bagi para atlet agar bisa kembali menjalani pelatihan dengan aman. Hal tersebut menyusul adanya lampu hijau kepada kompetisi olahraga elite di Inggris bisa dilanjutkan secara tertutup mulai 1 Juni.
Langkah pertama dari protokol tersebut, yakni mencatat setiap atlet dan pemain diizinkan berlatih di fasilitas pelatihan yang sama. Namun, para atlet tetap diminta melakukannya secara individu dengan menerapkan aturan social distancing.
Kedua, memungkinkan latihan dilakukan secara berkelompok sehingga para pemain dan pelatih bisa melakukan kontak jarak dekat. Namun, tahapan kedua baru bisa terjadi apabila pemerintah memberikan lampu hijau.
“(Protokol) memungkinkan atlet untuk bisa memulai kembali olahraga kompetitif secara tertutup. Namun, kami belum memberikan lampu hijau,” kata Menteri Digital, Budaya, Media, dan Olahraga Inggris, Oliver Dowden, seperti dikutip AFP, Kamis (14/5).
“Itu hanya dapat terjadi atas saran para ahli medis,” ujarnya.
Sejumlah klub Premier League juga mulai melakukan sesi latihan individu. Mereka berharap agar latihan tim bisa dilakukan secepatnya pekan depan sebagai persiapan restart Premier League yang kemungkinan dilanjutkan pertengahan Juni.
Namun, Kepala Eksekutif Olahraga Inggris, Sally Munday, mengatakan pilihan untuk kembali berlatih secara kelompok tetap menjadi keputusan personal setiap pemain.”Setiap olahraga dan keadaan seseorang berbeda-beda. Sementara jelas ada banyak yang ingin kembali berlatih sesegara mungkin. Akan ada orang-orang yang menentang karena peduli dengan keadaan mereka,” kata Munday.
Sejumlah pemain klub Premier League sempat merasa khawatir soal kemungkinan terburuk yang dapat terjadi apabila liga dilanjutkan. “Momen kita kembali adalah bukan hanya untuk alasan sepak bola, tapi kondisi aman bagi kami para pemain dan seluruh staf medis serta wasit,” kata pemain Manchester City, Raheem Sterling.
Protokol latihan yang sudah diterbitkan tersebut masih akan terus dilakukan penyesuaian dengan kebutuhan para pemain dan staf. Setidaknya hingga segala bentuk pelatihan benar-benar dapat digelar. (ASF)