Indonesiainside.id, Jakarta – Palang pintu Barcelona Gerard Pique, yang telah memperkuat klub sejak 2008, menyesali kekalahan memalukan tim 2-8 dari Bayern Munich di babak perempat final Liga Champions UEFA pada Jumat (14/8).
Pique mengaku malu dan bersedia meninggalkan Camp Nou jika keputusan itu lebih baik untuk tim.
“Itu laga yang mengerikan, menyakitkan. Malu, itu kata yang tepat. Anda tidak bisa berkompetisi seperti itu dan Anda tidak bisa tampil seperti itu untuk kompetisi Eropa,” komentarnya.
“Kekalahan itu bukan kali pertama, atau kedua, atau ketiga kalinya. Itu sangat sulit dan saya berharap ini akan menjadi pelajaran. Kami semua harus melakukan introspeksi, klub membutuhkan perubahan. Saya tidak berbicara tentang pelatih atau pemain,” tuturnya.
“Secara struktural, klub membutuhkan semua perubahan. Tidak ada (pemain) yang penting. Saya menawarkan diri. Jika pemain baru harus datang untuk mengubah dinamika ini, saya akan menjadi yang pertama pergi,” imbuhnya.
Pelatih Blaugrana Quique Setien kemudian mengomentari pernyataan eks pemain Manchester United itu.
“Saya hanya memiliki waktu enam atau delapan bulan di sini. Ketika seseorang seperti Pique membuat refleksi seperti itu, dia pasti sedang sangat kecewa. Kenyataannya sekarang ada rasa frustrasi yang sangat besar,” kata sang pelatih.
“Kami tetap harus mengambil kesimpulan dan membuat keputusan dengan mempertimbangkan masa depan. Barcelona adalah klub besar yang membuat rasa sakitnya begitu terasa,” pungkasnya.
Mengenai masa depannya, Setien mengatakan, “Ini perlu direnungkan seperti yang harus dilakukan setelah menelan kekalahan memalukan dan menyakitkan.” (EP)
