Indonesiainside.id, Jakarta – Pemerintah pun memilih menerapkan sistem gelembung perjalanan (travel bubble) kepada para peserta MotoGP. Dalam sistem gelembung ini, ketika sekelompok orang berangkat dari suatu tempat akan diawasi ketat hingga menuju ke tempat tujuan.
Mereka dilarang melakukan kontak langsung dengan pihak luar. Artinya, para pebalap dan seluruh kru tim MotoGP setibanya di Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Lombok akan dijemput oleh kendaraan khusus dan langsung diantarkan menuju penginapan mereka di Mandalika.
Selama di Mandalika, mereka hanya diizinkan untuk beraktivitas di sekitar kawasan penginapan dan sirkuit saja. Selesai mengikuti balapan, seluruh peserta MotoGP akan kembali diantarkan oleh kendaraan khusus menuju bandara.
Sebagian akan kembali ke negara asal dan lainnya melanjutkan perjalanan menuju Sirkuit Termas de Rio Hondo, Santiago del Estero, Argentina sebagai lokasi seri ketiga MotoGP, 1-3 April 2022.
Perlakuan ini sekaligus untuk menjawab keresahan Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna Sports selaku promotor penyelenggara MotoGP. Ia sempat mendapat informasi bahwa Indonesia akan memberlakukan karantina selama 14 hari bagi orang asing yang masuk ke Lombok.
Hal ini sempat membuat pria 76 tahun asal Barcelona, Spanyol itu meradang dan mengancam akan membatalkan seri Mandalika.
Apalagi terdapat jeda 14 hari sejak seri pertama di Sirkuit Losail, Qatar (4-6 Maret 2022) dan seri Mandalika. Ia berpikir, jika rencana itu diberlakukan, maka akan membuat jadwal satu musim menjadi berantakan.
Beruntung, rencana gelembung perjalanan itu itu akhirnya bisa dijelaskan oleh pihak Mandalika Grand Prix Association dan Pemerintah Indonesia sehingga Ezpeleta bisa menerimanya.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry Harmadi mengatakan, pihaknya menjamin dengan sistem gelembung ini para peserta MotoGP akan aman karena terus diawasi oleh pihaknya.
Hal ini sudah pernah diterapkan pada tiga turnamen bulu tangkis di Bali, medio November-Desember 2021 lalu. Ketiga turnamen tersebut adalah Indonesia Masters 2021, Indonesia Open 2021, dan BWF World Tour Finals 2021.
“Alhamdulillah tidak ada satu kasus walaupun peserta dari 34 negara dan saat itu mereka sedang mengalami lonjakan kasus yang cukup tinggi,” kata Sonny dalam diskusi daring bertajuk “Menahan Gelombang Omicron” yang digelar sebuah stasiun radio swasta nasional di Jakarta, Sabtu (29/1).
Hal serupa juga telah ditegaskan sebelumnya oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno bahwa MotoGP tetap jalan terus dan gelembung adalah solusinya.
“The show must go on. Kita menyiapkan gelembung perjalanan untuk kru, ofisial, teknisi, pebalap, serta petugas yang terlibat dengan MotoGP. Konsepnya sedang kami finalisasi,” ujar Sandiaga dalam Weekly Press Briefing yang digelar di Jakarta, Senin (24/1).
Sebanyak 84 pebalap dari 44 tim akan bertarung di Mandalika. Mereka akan berlomba pada kategori MotoGP, Moto2, dan Moto3, dibedakan dari kapasitas mesin motor yang ditunggangi. Jumlah mereka, berikut kru pendukung tim, diperkirakan mencapai hampir 1.000 orang. Mereka datang dari negara-negara di lima benua termasuk pebalap Indonesia Mario Aji yang berlaga di Moto3.
Keberadaan mereka ini tentu menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Karena saat ini kasus Covid-19 kembali meledak. Jumlah pasien terkonfirmasinya di sejumlah negara ikut naik, tak terkecuali asal para peserta MotoGP.
Indonesia tentu tidak ingin kecolongan, apalagi saat ini kasus serupa juga kembali naik di tanah air. Mengutip laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per Sabtu (29/1/2022), terdapat 11.558 kasus harian terkonfirmasi positif SARS COV-2.
(Nto)
Sumber: Indonesia.go.id