Oleh: Ahmad Z.R |
Prabowo melihat betapa penuh sesaknya massa peserta haul di Madura, Jawa Timur. Dari bibir mereka mantan pangkostrad itu mendengarkan dukungan kepada dirinya untuk memenangkan Pilpres 2019.
Indonesiainside.id, Sampang — Sekitar 80.000 warga memadati Lapangan Mbak Tutut, Lengser, Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Selasa (26/2) malam. Tujuan kehadiran mereka di situ untuk mengikuti acara Haul Akbar Masyayikh dan Habaib se-Madura.
Sebelum acara dimulai, massa yang sudah berkumpul di lokasi mulai menggaungkan kalimat takbir dan meneriakkan ‘Prabowo Presiden!’ meski capres nomor urut 02 itu belum tiba. Dalam acara tersebut, Prabowo memang dijadwalkan hadir untuk berkumpul bersama para ulama, habaib, kiai, serta masyarakat Madura.
“Prabowo Presiden! Prabowo Presiden! Takbir! Allahu Akbar! Takbir! Allahu Akbar!” teriak massa di lokasi haul.
Selang beberapa saat, Prabowo pun tiba bersama rombongannya. Melihat kehadiran Prabowo, masyarakat peserta haul mulai merangsek kedepan untuk melihat dan bersalaman langsung dengan calon presiden mereka.
“Kami meminta peserta haul untuk tenang dan memberikan jalan untuk tokoh kita, Bapak Prabowo Subianto,” kata pembawa acara haul kepada massa.
Prabowo yang melihat penuh sesaknya massa peserta haul dan mendengarkan dukungan yang begitu antusias kepada diriny, langsung berdiri di atas kendaraannya untuk menyapa langsung masyarakat Madura.
“Terima kasih! Terima kasih!” ucap Prabowo sembari memberikan salam hormat komando kepada puluhan ribu peserta haul.
Acara Haul Akbar Masyayikh dan Habaib se-Madura tadi malam dihadiri para tokoh agama yang terdiri atas ulama, habaib dan kiai. Di antara mereka yaitu Habib Hanif Abd Rahman Alatas, KH Najih Maimoen Zubair dari Sarang Rembang, KH Khalil As’ad dari Sukorejo Situbondo, Alhabib Ali Zainal Abidin Ketua DPW FPI Sumenep, KH Jazuli Jauhari dari Pamekasan, KH Karrar Shinhaji dari Pamekasan, KH Mahrus Abd Malik Wakil Rois Syuriah NU Sampang, KH Abdullah Khon dari Bangkalan, KH Jurjis dari Sumenep, KH Ahli Salim dari Pamekasan, dan KH Syaiful Jabbar dari Sampang. (AIJ)