Oleh: Rudi Hasan |
Prabowo berpendapat, kesejahteraan abdi negara juga harus dibarengi dengan peningkatan daya beli masyarakat.
Indonesiainside.id, Jakarta – Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, berjanji akan memperkuat seluruh perangkat negara yang ada di Indonesia jika terpilih menjadi presiden kedelapan RI. Penguatan kapasitas abdi negara itu mencakup mulai dari tenaga kesehatan, tentara, polisi, guru honorer, TNI, hingga kaum perempuan akan diutamakan.
Mereka, kata Prabowo, bakal menjadi prioritas dalam pembangunan masa depan Indonesia. “Kami akan perbaiki penghasilan pegawai-pegawai negeri, guru-guru honorer, dokter, perawat, bidan, pekerja kesehatan akan diperbaiki penghasilannya. Polisi akan kita perbaiki gaji dan hidupnya. Polisi akan saya besarkan di Indonesia, bukan saya kucilkan,” ujar Prabowo di Cianjur, Jawa Barat, (12/03/2019).
Menurut dia, TNI yang selama ini menjaga kedaulatan bangsa bersama rakyat, juga tidak luput dari perhatian. Prabowo memastikan, dia dan Sandiaga Uno akan menyejahterakan para prajurit agar bisa selalu bersemangat dalam menjalankan tugas mereka.
Dia berpendapat, upaya membesarkan TNI saat ini sudah mendesak untuk dilakukan. Jika TNI kuat, Indonesia akan disegani oleh dunia internasional. Namun, Prabowo memastikan rencana penguatan TNI itu bukan bertujuan untuk bersikap arogan atau menjadi ancaman bagi bangsa lain.
Penguatan tersebut menurutnya semata-mata sebagai upaya untuk menjaga kedaulatan NKRI. “Tentara Indonesia akan kita besarkan juga. Akan saya bikin juga tentara yang paling kuat. Bukan gagah-gagahan. Tapi untuk membela nusa dan bangsa. Untuk menjaga kekayaan milik rakyat! Milik Saudara-Saudara sekalian,” kata Prabowo.
Dia meyakini, kesejahteraan para komponen negara juga harus dibarengi dengan peningkatan daya beli masyarakat. Terakhir, Prabowo juga menegaskan tak akan melakukan kriminalisasi kepada siapa pun. Keberpihakannya murni pada rakyat dan berbagai elemen masyarakat, seperti ulama dan lainnya.
“Semua pemuka agama, ustaz, kiai, ulama akan kami lindungi. Tidak diintimidasi, apalagi emak-emak kita,” ucap mantan pangkostrad itu yang langsung disambut riuh masyarakat yang hadir. (AIJ)