Oleh: Rudi Hasan
Indonesiainside.id, Jakarta — Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno merespons positif hasil survei yang dirilis Polmark Indonesia terkait Pilpres 2019. Menurut Juru Debat BPN Prabowo-Sandi, Sodik Mudjahid, survei tersebut menunjukkan bahwa elektabilitas paslon 02 terus mendekati petahana.
“Itu tanda kekalahan petahana,” kata Sodik di Jakarta, Kamis (14/3).
Berdasarkan hasil survei Polmark, selisih perolehan suara antara penantang dan petahana hanya terpaut 14,6 persen. Jarak yang tak begitu jauh itu, menurut Sodik, menjadi bukti bahwa elektabilitas paslon 02 semakin menanjak. Di sisi lain, tingkat keterpilihan petahana sebesar 40 persen dinilainya bukanlah posisi yang aman. Sebab, masih ada pemilih dengan pilihan tak pasti sebanyak 33,8 persen.
“Bandingkan dengan petahana sebelumnya seperti SBY, pada Pilpres 2009 elektabilitasnya di atas 60 persen,” ujar Sodik.
Hasil survei Polmark menyebutkan, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin sebesar 40,4 persen, unggul 14,6 persen dari Prabowo-Sandi dengan elektabilitas 25,8 persen. Pendiri dan CEO Polmark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah menjelaskan, gap 14,6 persen antara kedua pasangan capres-cawapres itu terbilang kecil, lantaran masih ada 33,8 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya.
“Dengan masih adanya sisa waktu 34 hari lagi, jarak keduanya kecil. Karena masih ada 33,8 persen undecided voters,” ucap Eep.
Survei Polmark mengambil 32.560 responden dari 73 daerah pemilihan (dapil) dalam kurun waktu 7 Oktober 2018 sampai 12 Februari 2019. Populasi di 73 Dapil itu sebanyak 172.008.099 pemilih atau 92,9 persen dari total pemilih Pemilu 2019. Ke-73 Dapil itu mencakup 534 kursi atau 92,9 persen dari 575 kursi DPR.
Metode penelitian ini menggunakan teknik multistage random sampling (pengambilan sampel secara acak bertingkat) dengan margin of error sebesar plus minus 4,8 persen untuk masing-masing survei di 72 Dapil. Sementara, khusus untuk Dapil Jabar 3, margin of error sebesar plus minus 3,4 persen. Eep juga menyatakan bahwa survei tersebut bagian dari kerja sama Polmark dengan PAN, lantaran pihaknya memang menjadi konsultan pemenangan PAN. (AIJ)