Oleh: Azhar A Pawennay
Indonesiainside.id, Jakarta — Netralitas aparat pemerintahan dan aparat keamanan menjadi sorotan dalam pelaksanaan Pemilu 2019 yang tinggal 16 hari lagi. Di banyak tempat, aparat dicurigai ikut bekerja untuk pemenangan petahana melawan Prabowo Subianto.
Saat kampanye di Banyumas, Jawa Tengah, capres Prabowo Subianto ikut prihatin dengan kondisi demokrasi saat ini. Dia menjamin, jika terpilih sebagai presiden, dirinya tidak akan menggunakan cara-cara politik kotor menjadi alat politik kekuasaan. Aparat pemerintahan dan keamanan dijamin akan bekerja untuk kepentingan rakyat semuanya.
“Saya bersumpah kalau jadi presiden nanti, saya tidak akan menggunakan polisi, tentara, intelijen, jaksa, bupati, gubernur, tidak akan saya gunakan untuk kepentingan politik saya,” tegas Prabowo dalam orasinya, Senin (1/4).
Hari ini, Prabowo kampanye di dua tempat di Jawa Tengah. Dua titik tersebut yakni Kampanye Terbuka di GOR Satria Purwokerto, Banyumas, GOR Wisanggeni, Tegal, dan Kampanye Terbuka di GOR Wisanggeni, Tegal.
Prabowo didampingi putri Presiden kedua RI HM Soeharto Siti Hediati Hariyadi alias Mbak Titiek yang juga Dewan Pembina Partai Berkarya serta sejumlah tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno. Hadir juga mantan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dan tokoh perempuan yang juga mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih.
Massa yang hadir menggetarkan dua stadion di kandang banteng tersebut. Jawa Tengah merupakan basis suara PDI Perjuangan dan petahana Joko Widodo. Namun melihat massa yang hadir di kampanye Prabowo, aura kemenangan pasangan 02 ini semakin terasa. Karena itu tim Prabowo meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan aparat pemerintahan agar benar-benar netral.
“Terima kasih telah menberikan energi kepada saya dan memberikan kekuatan kepada saya,” kata Prabowo kepada pendukungnya di Jawa Tengah.
Menurut dia, Prabowo-Sandi punya niat baik untuk membangun bangsa, menghentikan kebocoran, dan membersihkan pemerintahan dari korupsi. “Kami hanya ingin rakyat Indonesia sejahtera. Tidak ada yang lain,” katanya.
Direktur Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said menekankan khususnya kepada aparat kepolisian agar tidak ikut berkompetisi dalam Pilpres 2019.
“Saya yakin banyak pak polisi yang bener. Tapi kita semua mendengar di Kabupaten Garut, Jawa Barat ada seorang pahlawan polisi yang mengaku diperintah untuk memenangkan salah satu calon,” katanya. (Aza)