Oleh: Ahmad ZR
Indonesiainside.id, Jakarta – Istri calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno, Nur Asia Uno, menyapa masyarakat pedagang Pasar Tegalgubug Kota Cirebon, Jawa Barat, kemarin. Pasar itu menjadi pusat grosir favorit pedagang di Indonesia, dan termasuk dalam daftar pasar sandang terbesar di Asia Tenggara.
Dalam acara “Temu Masyarakat Pedagang Pasar Tegalgubug” di Kota Cirebon, Nur Asia mengapresiasi atas sambutan luar biasa dari para pedagang yang hadir. “Kehadiran yang penuh antusiasme ini menandakan keinginan masyarakat untuk mengubah hidup, harapan baru, dan ekonomi yang lebih baik,” kata dia, Selasa (9/4).
Menurut dia, Pasar Tegalgubug punya potensi ekonomi sangat besar. Selain kondisi fisiknya yang masih bagus, jumlah pengunjung pasar itu relatif belum terlalu ramai seperti Pasar Tanah Abang di Jakarta. Karena itu, Nur Asia mengajak masyarakat untuk belanja ke pasar tradisional. Dia berpendapat, kehadiran pengunjung di pasar itu perlu dimaksimalkan melalui upaya pemasaran.
“Termasuk kemudahan aksesibilitas agar pedagang menjaga kebersihan dan kejujuran dalam berdagang,” ujarnya.
Nur Asia menuturkan, pasar tradisional tidak hanya menarik bagi masyarakat lokal. Jika ditata dengan baik dan menarik, pasar tradisional juga bisa menarik konsumen dari luar daerah bahkan luar negeri. “Untuk menghadirkan lebih banyak pelanggan yang datang, pasar tradisional perlu dibenahi, dan ini penting karena ekonomi rakyatlah yang dapat menggerakkan ekonomi,” ungkapnya.
Dia berharap, semangat pedagang dalam berikhtiar dan memajukan ekonomi kerakyatan jangan sampai lentur. Nur Asia juga mengajak pedagang untuk terus menjaga pasar grosir maupun pasar tradisional senantiasa tertata rapi, bersih, tertib, aman, dan nyaman.
“Agar masyarakat luas tertarik untuk selalu berbelanja di pasar tradisional maupun pasar grosir, seperti halnya Pasar Tegalgubug di Cirebon,” ucapnya.
Mengakhiri kunjungan di Cirebon, Nur Asia berfoto bersama sejumlah pedagang sambil mengingatkan agar mereka dan masyarakat setempat berpartisipasi aktif pada Pemilu 17 April 2019. “Kita harus memilih pemimpin yang fokus pada pembangunan ekonomi, khususnya ekonomi kerakyatan untuk mencapai Indonesia yang adil dan makmur,” tuturnya. (AIJ)