Oleh: Ahmad ZR
Indonesiainside.id, Jakarta – Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Ustaz Yusuf Muhammad Martak, membacakan langsung rekomendasi Ijtima Ulama III di Hotel Lorin, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/5). Rekomendasi tersebut menyikapi berbagai kecurangan yang terjadi dalam Pemilu 2019.
“Pertama, kami menyimpulkan bahwa telah terjadi berbagai kecurangan dan kejahatan yang bersifat tersitruktur, sistematis dan masif dalam proses Pemilu 2019,” kata Yusuf.
Kedua, mendorong dan meminta kepada Badan Pemenangan Nasional (BPN) dan Prabowo-Sandi untuk mengajukan keberatan melalui mekanisme legal prosedural tentang terjadinya berbagai kecurangan dan kejahatan yang terstruktur, sistematis dan masif dalam proses pilpres 2019.
“Ketiga, mendesak Bawaslu dan KPU untuk memutuskan pembatalan atau diskualifikasi paslon capres cawapres 01,” ujarnya.
Keempat, mengajak umat dan seluruh anak bangsa untuk mengawal dan mendampingi perjuangan penegakan hukum dengan cara syar’i dan legal konstitusional dalam melawan kecurangan dan kejahatan serta ketidakadilan termasuk perjuangan atau diskualifikasi paslon capres cawapres 01 yang melakukan kecurangan dan kejahatan dalam pilpres 2019.
“Kelima, memutuskan bahwa perjuangan melawan kecurangan dan kejahatan serta ketidakadilan adalah bentuk amar makruf nahi munkar, konstitusional dan sah secara hukum demi menjaga keutuhan NKRI dan kedaulatan rakyat,” tuturnya.
Dalam kesempatan sama, anggota pengarah Ijtima Ulama, Ustaz Bachtiar Nasir mengatakan, penyelenggaraan ijtimak merupakan langkah yang tepat di tengah situasi politik saat ini. Pasalnya, masyarakat merasa memerlukan arahan dari para ulama atas kecurangan yang terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif di Pemilu 2019.
“Ijtima Ulama akan mengontrol langkah mereka yang protes terhadap kecurangan. Sehingga mereka dapat menjalankan keputusan dengan damai,” kata Bachtiar.
Ketua Umum FPI KH Shobri Lubis, ketika ditanya wartawan tentang alasan pihaknya tidak menghadirkan kubu 01 atau Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf di Ijtima Ulama III, menyatakan bahwa tujuan acara tersebut mengulas berbagai kecurangan terhadap capres-cawapres 02 Prabowo-Sandi. Pasangan kandidat tersebut, kata dia, adalah pasangan yang direkomendasikan dalam Ijtima Ulama II.
“Jadi, kami memang fokus membahas kejahatan pemilu terhadap 02,” ujar dia. (AIJ)
Gerombolan Badut
Para badut2 maling teriak maling, kecurangan mereka tidak dpt mensukseskan niat busuknya krn Alloh lebih memilih orang yg benar2 layak dan bukan dilihat dr dandanan yg sok alim padahal hatinya seperti srigala yg suka memakan daging saudaranya
Semakin dangkal otak dan hati kalian,
Kelompok radikal dan teroris bersoban perlu dibasmi di negeri ini…..berbuat semaunya dan melabrak semus aturan yg ada…..Allah sngat murka dari orang2 yg mempermainkan nilai2 agama yg suci…….ingat kalian berbuat kalian yg tanggung azabnya
Buktikan