Akhir pekan ke-3 April 2022 yang lalu, beredar video pendek dimana Menko Polhukam Mahfud MD diwawancai oleh sebuah stasiun televisi. Dalam wawancara tersebut. Mahfud mengatakan bahwa pasca kepemimpinan Presiden Jokowi tahun 2024, Indonesia membutuhkan pemimpin yang kuat dan yang bisa menyatukan semua elemen bangsa.
Mahfud juga mengatakan, bahwa kepemimpinan yang kuat itu juga akan memberantas praktik-praktik korupsi. “Korupsinya sudah tidak terkendali,” katanya. Apa yang diucapkan oleh Mahfud tersebut benar adanya, kasat mata, dan bisa dirasakan oleh masyarakat.
Problemnya, saat ini, Mahfud berada di dalam pemerintahan yang presidennya bukan orang kuat, dan korupsi merajalela di semua sektor. Karena itu, hanya ada 2 pilihan bagi Mahfud:
Pertama, dia bertahan sampai Oktober 2024 dan melakukan pembenahan di jajaran di bawah kendalinya; dan
Kedua, Jika dia merasa tidak mampu melakukan pembenahan, dia mesti mundur sebagai Menko Polhukam.
Pernyataan Mahfud sebenarnya justru menampar mukanya sendiri. Karena itu, saru dari dua pilihan itu mesti segera ia putuskan.