Bertempat di hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (8 Juni 2022) ada deklarasi mendukung Anies Baswedan untuk menjadi presiden di 2024. Dari ratusan orang yang hadir, ada 3 unsur yang menjadi sorotan media. Yakni, ada mantan FPI, HTI, dan Napiter (nara pidana teroris). HTI dan Napiter dulunya menolak demokrasi dan tidak ikut pemilu.
Saat ini, Sebagian mereka yg menolak demokrasi itu, mulai menyadari arti pentingnya ikut berpolitik, dengan cara mendukung calon tertentu. Pilihan mereka jatuh pada Anies Baswedan, karena Anies dinilai lebih “bersih” dan lebih berprestasi dibanding dengan calon-calon yang beredar. Tetapi, di situlah letak persoalannya. Oleh para buzzer Rp yang menjadi rival Anies, justru Anies dituduh telah didukung oleh orang-orang yang intoleran.
Kesadaran para mantan HTI dan Napiter yang kini mulai menerima demokrasi dan mendukung calonnya, perlu diapresiasi, bukan malah di bully. Jika mereka nanti sakit hati dan kecewa akibat ulah para buzzer Rp, lalu mereka Kembali ke pemikiran dan aksi-aksi lama, yang dirugikan adalah bangsa ini.
Karena itu, mari kita berbuat adil dalam memandang sebuah fenomena.