Indonesiainside.id, Jeddah-Menteri Haji dan Umrah Mohammad Saleh bin Taher Benten dan Ketua Tawuniya Sulaiman Al-Humaid menandatangani perjanjian pada hari Rabu (11/12) untuk menyediakan asuransi bagi para peziarah yang datang dari luar Arab Saudi.
Penandatanganan dilakukan di kantor Kementerian Haji dan Umrah di Makkah, menurut Arab News.
Sebagai bagian dari perjanjian, kementerian akan memberikan layanan kesehatan dan asuransi lainnya kepada para peziarah sejak kedatangan mereka di tanah suci sampai mereka kembali ke tanah air mereka.
Kepala menteri pusat media kementerian itu, Ayman Al-Arfaj, mengatakan asuransi akan menelan biaya SR189 (sekitar Rp 700.000) per orang untuk dibayarkan kepada perusahaan asuransi dan akan memberikan perlindungan selama 30 hari, seluruh durasi tinggal seorang peziarah di Arab Saudi.
Dia menambahkan bahwa asuransi akan dikonsolidasikan untuk semua jamaah haji dan akan mencakup kasus-kasus darurat, kecelakaan dan repatriasi jamaah yang meninggal di Arab Saudi. Jamaah akan secara otomatis menerima perlindungan asuransi begitu visa dikeluarkan.
Skema asuransi adalah bagian dari rencana perubahan Visi 2030 yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman para peziarah, kata Menteri Dalam Negeri Saudi.
Dia menambahkan bahwa Tawuniya digunakan oleh Kementerian Haji dan Umrah dalam konsultasi dengan Otoritas Keuangan Saudi (SAMA) dan Dewan Asuransi Kesehatan.
Asuransi akan dikaitkan dengan visa perjalanan tak lama setelah para peziarah tiba di Arab Saudi, kata Mohammad Saleh. Saluran telepon juga akan dibuka dan peziarah akan dilayani oleh tim yang berbicara dalam berbagai bahasa.
Arab News mengutip Al-Arfaj yang mengatakan bahwa mereka yang membutuhkan perawatan kesehatan dapat mengambil manfaat dari asuransi dengan mengirimkan paspor mereka ke rumah sakit atau klinik di bawah Kementerian Kesehatan Saudi atau rumah sakit dan klinik swasta yang diakui oleh Dewan Asuransi Kesehatan Saudi.
Kepala Eksekutif Tawuniya, Abdulaziz bin Hadsan Al-Bouq – perusahaan yang diberi kontrak selama empat tahun – mengatakan Arab Saudi mengembangkan cara-cara inovatif untuk menyediakan layanan kesehatan dan mengurangi tabrakan di situs-situs keramat.
Proyek ini, tambahnya, didukung oleh Kementerian Haji dan Umrah dengan masing-masing asuransi memberikan SR100.000 (setara Rp 373 juta) perlindungan masing-masing.
Sejak awal musim Umrah Oktober lalu, hampir 1.518.700 peziarah berlindung di Tanah Suci di Arab Saudi. (CK)