Sebagai laki-laki muslim yang sudah balig, menunaikan shalat Jumat adalah wajib. Namun, apa berhenti hanya sampai di situ?
Sesuatu yang dikerjakan hanya sebatas kewajiban, biasanya akan menjerumuskan seseorang pada formalitas. Dia mengerjakan sekadar gugur kewajiban. Tidak ada nilai lebih. Kalau diperhatikan ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi terkait shalat Jum’at, tidak hendak membentuk muslim yang sadar kewajiban, tapi juga menjalankan ketaatan dengan penuh kecintaan.
Ketika cinta yang menjadi sumbunya, maka ia akan melampaui formalitas. Mengerjakan sesuatu juga karena bentuk manifestasi rasa cinta.
Kita ambil satu contoh bahwa mengerjakan shalat Jumat bukan sekadar menggugurkan kewajiban.
Mungkin di antara pembaca yang budiman pernah tahu hadits riwayat Bukhari Muslim mengenai keutamaan datang Jumat pertama kali serta keberadaan malaikat di pintu masjid.
Setiap Jumat, sebelum khatib naik mimbar, ada malaikat yang membawa buku catatan seorang hamba yang datang untuk shalat Jumat.
Orang yang pertama kali datang –dalam hadits– diberi ganjaran onta, selanjutnya sapi, kambing, ayam dan terakhir telur.
Ketika imam sudah naik mimbar berkhutbah, maka malaikat menutup buku catatannya. Orang yang datang setelah buku catatan ditutup hanya mendapatkan sekadar gugur kewajiban.
Hadits tersebut bukan hanya menjelaskan keutamaan orang pergi pagi-pagi ke masjid pada hari Jum’at.
Lebih dari itu, diia melejitkan kesadaran hamba agar melakukan ibadah Jum’at dengan cinta.
Coba pembaca bayangkan! Kita datang ke masjid untuk menemui Sang Pencipta; kemudian disambut oleh makhluk yang mulia yang siap menjadi saksi ibadah kita.
Andai Anda diundang presiden ke istana, kemudian di pintu sudah ada para pengawal yang siap menyambut Anda, apa yang Anda rasakan, pergi ke sana sekadar tidak enak karena diundang presiden atau sebaliknya dengan penuh rasa senang dan suka cita karena dipanggil orang terhormat?
Karena itulah, jika ingin mendapatkan nuansa yang tidak biasa-biasa saja, mari berlomba datang paling cepat ke masjid pada hari Jumat, rasakan kehadiran malaikat yang gembira menyambut kita; bawalah sepenuh cinta di hadapan Sang Maha Pecinta. (Aza)