Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home Risalah

Risalah Shalat (1): Rasulullah dalam Peristiwa Isra’

12/01/2020
in Risalah
Ilustrasi.

Ilustrasi.

FacebookTwitterWhatsapp

Awalnya, shalat diperintahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebanyak 50 kali dalam sehari dalam peristiwa Isra’, di mana Rasulullah saat itu diangkat ke langit untuk menerima Risalah shalat.

Dalam Isra’ Rasulullah, Beliau menemui Nabi Musa As, dan mengabarkan perihal perintah shalat sebanyak 50 waktu dalam sehari. Namun, Nabi Musa meminta Rasulullah kembali agar kewajiban shalat dikurangi karena umat Muhammad tak akan mampu melaksanakannya.

Lalu kembalilah Rasulullah hingga akhirnya tibalah ketetapan yang tak bisa ditawar lagi. Allah berfirman dalam hadits Qudsi mengenai Isra’ Nabi:

“Kewajiban shalat lima waktu yang nilainya sama dengan 50 waktu. Dan firman-Ku tidak bisa diubah.”

Penerimaan Risalah (perintah) Shalat dari Allah Azza wa Jalla kepada Rasulullah digambarkan secara jelas dalam hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, Bab Bagaimana Shalat Diwajibkan dalam Peristiwa Isra’, jilid I, halaman 78-79, berikut ini:

Dari Anas bin Malik Ra, ia berkata, Abu Dzar bercerita bahwa Rasulullah SAW bersabda: Atap rumahku telah terbuka, sedangkan aku pada waktu itu masih berada di Makkah. Jibril turun lalu membelah dadaku. Dia membasuhnya dengan air zamzam. Lalu dia mendatangkan sebuah bejana dari logam emas yang penuh berisi hikmah dan iman.

Jibril menuangkan hikmah dan iman itu ke dalam dadaku, kemudian merapatkan kembali dadaku seperti sedia kala. Jibril menggandeng tanganku untuk naik ke langit dunia.

Ketika aku sampai di langit dunia, Jibril berkata kepada malaikat penjaga langit, “bukakanlah.” Malaikat itu bertanya, “siapa ini?” Jibril menjawab, “Jibril.” Malaikat itu bertanya lagi, “Apakah kamu bersama seseorang?” Jibril menjawab, “Ya, bersama Muhammad SAW.”

Malaikat itu bertanya lagi, “Apakah ia telah diutus?” Jibril menjawab, “benar.” Ketika malaikat tersebut membuka pintu langit dunia, kami pun segera naik. Ternyata ada seseorang laki-laki sedang duduk. Di sebelah kanan dan kirinya terdapat beberapa orang.

Ketika menoleh ke kanan, ia tertawa. Dan ketika menoleh ke kiri, ia menangis. Lalu berkata, “Selamat datang wahai Nabi yang saleh dan putra yang saleh.

Aku bertanya kepada Jibril, “Siapa orang itu?” Jibril menjawab, “dia adalah Adam As. Dan beberapa orang yang berada di sebelah kanan dan kirinya adalah jiwa anak cucu keturunannya.

Mereka yang berada di sisi kanannya adalah penghuni surga, sementara di sisi kirinya adalah para penghuni neraka. Oleh sebab itu, jika ia menoleh ke kanan ia tersenyum, dan ketika menoleh ke kiri ia menangis.”

Sampai akhirnya Jibril kembali naik ke langit kedua. Dia berkata kepada malaikat penjaga langit kedua, “bukakanlah.” Malaikat penjaga langit kedua bertanya seperti yang diajukan seperti malaikat yang pertama tadi. Lalu malaikat itu pun membukakan pintu langit kedua.

Kata Anas, kemudian Abu Dzar menyebutkan bahwa pada setiap tingkat langit, Rasulullah SAW berjumpa dengan Adam, Idris, Musa, Isa, Ibrahim, shalawatullah alaihim. Abu Dzar tidak menyebutkan secara pasti di mana Rasulullah bertemu dengan masing-masing dari mereka.

Tetapi ia menyebutkan, beliau bertemu Adam di langit paling bawah dan bertemu Ibrahim di langit keenam.

Anas lebih lanjut (berkata), ketika Jibril dan Nabi SAW melewati Idris, Idris berkata, “selamat datang wahai Nabi yang saleh dan saudara yang saleh.” Aku (Rasulullah) bertanya, “siapa orang itu?” Jibril menjawab, “dia adalah Idris.”

Kemudian aku melewati Musa As, dan ia berkata, “selamat datang wahai Nabi yang saleh dan saudara yang saleh.” Aku bertanya, “siapa orang itu? Jibril menjawab, “Dia adalah Musa.”

Kemudian aku melewati Isa As, dan ia berkata, “selamat datang wahai saudara yang saleh dan Nabi yang saleh.” Aku bertanya, “siapa orang itu? Jibril menjawab, “Dia adalah Isa.”

Berikutnya aku melewati Ibrahim As, dan ia berkata, “selamat datang wahai Nabi yang saleh dan putra yang saleh.” Aku bertanya, “siapa orang itu? Jibril menjawab, “Dia adalah Ibrahim As.”

Ibnu Syihab meriwayatkan dari Ibnu Hazm, Ibnu Abbas, dan dari Abu Habbah al-Anshari, mereka berkata, Nabi SAW bersabda: Kemudian Jibril mengajakku naik lagi sampai akhirnya aku tiba di suatu tempat tinggi yang aku mendengar goresan suara qalam di tempat itu.

Ibnu Hazm dan Anas bin Malik mengatakan, Nabi SAW bersabda, lalu Allah mewajibkan shalat 50 kali atas umatku. Aku kembali dengan membawa kewajiban tersebut. Sampai akhirnya aku melewati Musa As.

Dia bertanya, “Apa yang diwajibkan Allah kepadamu untuk umatmu?” Aku menjawab, “shalat 50 kali.” Musa menjawab, “kembalilah pada Tuhanmu, karena sesungguhnya umatmu tidak akan sanggup memikulnya.”

Aku kembali menghadap Allah, sehingga Dia mengurangi sebagian dari kewajiban tersebut dariku. Aku kembali bertemu Musa. Aku berkata, “Allah mengurangi sebagian dari kewajiban dariku.”

Musa menjawab, “kembalilah lagi kepada Tuhanmu, karena sesungguhnya umatmu tidak akan sanggup memikulnya.” Aku pun kembali menghadap Allah, sehingga Dia mengurangi sebagian lagi dari kewajiban tersebut.

Aku kembali bertemu Musa dan ia masih berkata, “kembalilah lagi kepada Tuhanmu, karena sesungguhnya umatmu tidak akan sanggup memikulnya.”

Aku kembali menghadap Allah. Allah berfirman, “Kewajiban shalat lima waktu yang nilainya sama dengan 50 waktu. Dan firman-Ku tidak bisa diubah.”

Lalu aku bertemu Musa. Lagi-lagi Musa berkata, “kembalilah lagi kepada Tuhanmu.” Aku berkata, “aku merasa malu kepada Tuhanku.”

Selanjutnya Jibril pergi bersamaku, sehingga aku sampai di Shidratul Muntaha dengan berbagai macam warna yang tidak aku ketahui. Kemudian aku dimasukkan ke dalam surga. Ternyata di dalamnya banyak terdapat perhiasan kalung dan gelang yang terbuat dari mutiara dan tanahnya adalah kasturi.

Demikian hadits Qudsi tersebut, cukup panjang, tetapi banyak hikmah bisa dipetik untuk semakin menebalkan keimanan kita. Dikutip dari Hadits Qudsi (al-Ahadits al-Qudsiyah), karya Syaikh Muhammad Ali Baidhun.

Penjelasan dari hadits ini juga cukup panjang, tapi diambil hanya ringkasannya saja. Kandungan hadits: “Atap rumahku telah dibuka”, artinya Jibril turun melalui atap rumah Rasulullah SAW.

” Jibril turun kemudian membelah dadaku. Dia membasuhnya dengan air zamzam.” Maksudnya, setelah membelah dada beliau, Jibril kemudian membersihkannya dengan air zamzam.

Rasulullah berkali-kali menghadap Allah SWT, maka dapat disimpulkan bahwa kewajiban yang pertama kali diberikan kepada beliau bukan termasuk ketentuan yang paten.

Alasan yang membuat Rasulullah malu kepada Allah adalah, kalau sampai beliau masih terus meminta pengurangan padahal kewajiban shalat sudah dikurangi hingga lima waktu sehari.

Sedangkan Shidratul Muntaha adalah tempat yang berada di atas puncak langit. Disebut Muntaha (batas akhir) karena pengetahuan malaikat hanya terbatas sampai di situ. Tidak ada lagi yang mampu menembusnya kecuali Rasulullah SAW. Tempat itu juga menjadi batas arwah para syuhada. (Aza)

Rekomendasi Berita

Buka Puasa Warga Palestina di Reruntuhan Kota Gaza
Headline

Kabar Gembira dengan Datangnya Bulan Ramadhan

23/03/2023
Menyambut Ramadhan dengan Cara Istimewa
Headline

Doa Menyambut Ramadhan

22/03/2023
Saya Muslim, Bolehkah Bergaya Hidup Modern?
Headline

Doa untuk Anak Kecil yang Meninggal: Mohonkan Kebaikan untuk Orang Tuanya!

13/03/2023
Liberalisme di Indonesia Banyak Mengadopsi Tokoh Liberal di Dunia Arab
Headline

Inilah Amalan yang Mendapatkan Pahala seperti Dua Gunung Besar

12/03/2023
Viral Citayam Fashion Week, Hunian di “SCBD” Makin Prospektif
Headline

3 Kenikmatan Dunia Menurut Sufyan Ats-Tsauri

12/03/2023
Dahsyatnya Doa Long Distance
Headline

Doa, Tawakkal, dan Hawa Nafsu

12/03/2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ikuti Kami

  • Mari sambut bulan mulia dengan sucikan hati, jiwa, dan pikiran.

Selama menunaikan ibadah puasa.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#bulanpuasa #puasa #ramadhan #ramadhan2023 #ramadhan1444h #indonesiainside
  • Sejarah mencatat 11 Maret sebagai perubahan besar bangsa Indonesia!

Memperingati Hari Supersemar 
11 Maret 2023

#supersemar #suratperintah11maret #indonesiainside
  • Stop diskriminasi perempuan.
Tanpa mereka kita tak akan mengenal
apa itu kasih sayang.

Selamat Hari Wanita Indonesia

#hariwanitaindonesia #wanita #wanitaindonesia #perempuan #perempuanindonesia #indonesiainside
  • Negara ini tumbuh karena para pekerja yang luar biasa. Terima kasih

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#haripekerjanasional #pekerjaindonesia #kerja #pekerja #indonesiainside
  • Tahun 2023 adalah Tahun Kelinci Air. Dianggap Memiliki arti khusus
yang dianggap bisa memberikan pesan untuk melewati tahun ini. Apa saja arti dari kelinci air? Simak infografis berikut.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#imlek #tahunbaruimlek #imlek2023 #chinesenewyear #tahunkelinci2023 #kelinciair #tahunkelinciair #infografis #indonesiainside
  • Semoga tahun baru imlek membawa berkah, kesehatan dan keberuntungan bagi kita semua.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#tahunbaruimlek #chinesenewyear #imlek #imlek2023 #tahunbaruchina #tahunkelinciair #tahunkelinci #indonesiainside
Indonesiainside.id

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • Home
  • Pemilu 2024
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Podcast
    • Foto
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved