Sedekah itu bisa beragam, bisa berbentuk membangun masjid, membangun sekolahan, menggali sumur, memberi santunan pada fakir miskin dan anak-anak yatim, juga meninggalkan ilmu-ilmu yang bermanfaat. Sepanjang masih bermanfaat untuk umat manusia, pahalanya terus mengalir walapun orangnya sudah wafat.
Mhidup mesti memberi manfaat pada lingkungan sosialnya. Karena memberi itu adalah kerja iman, maka ia mesti terus dihidupkan dalam sanubari dan dilaksanakan dengan pengamalan. Para imam terdahulu telah mengajarkan pada kita, bahwa memberi manfaat itu tidak boleh berhenti, terus bergerak sampai ajal menjemput.
Sebutah Imam Bukahri dan Imam Muslim, misalnya, telah mendedikasikan dirinya pada pengumpulan hadits-hadits shahih, begitu pula dengan imam-imam lainnya. Tengoklah Ibnu Taimiyah dengan kitab Majmu Fatawa-nya yang berjilid-jilid itu, Imam Nawawi dengan kitab Riyadhus Shalihin, Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dengan kitab Fathul Bari dan Bulughul Maram, dan masih banyak lagi contohnya.
Sedekah itu kerja iman, ia mesti terus bergerak. Jika kita memberi dalam bentuk fisik, seperti bangunan dan sejenisnya yang memberi manfaat bagi umat manusia, maka sepanjang itu pula pahalanya terus mengalir. Begitu pula jika kita meninggalkan jejak-jejak ilmu, seperti menulis buku, maka sepanjang ilmunya itu dipelajari dan bermanfaat bagi banyak orang, sepanjang itu pula ilmunya terus mengalir.
Adalah Sahabat Uqbah bin Amir menarasikan, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ‘Setiap orang ada di bawah naungan sedekahnya hingga selesai diadili’.” (HR. Ibnu Hisham)
Di dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Pada hari kiamat, matahari didekatkan pada makhluk hingga tinggal jarak satu mil, maka mereka akan tenggelam sesuai dengan kadar amalannya. Ada yang tenggelam hingga mata kaki, kedua lututnya, hingga punggung, bahkan tenggelam seluruh tubuhnya.” (HR. Imam Muslim). Adalah Abu Al-Khair, salah seorang perawi hadits ini, setelah mendapatkan hadts ini, setiap hari tidak pernah absen dalam bersedekah, meskipun hanya dengan satu biji bawang.
Oleh sebab itu, sedekah menjadi penting, selain bermanfaat untuk orang lain, bisa menyambung silaturahim, juga akan menaungi kita di Yaumil Akhir nanti. (HMJ)