Suatu hari Abu Abdullah Muhammad bin Raziz Rahimahullah sengaja jalan-jalan keluar dari rumahnya bakda shalat Ashar ke sebuah kebun.
Sebelum terbenam matahari, ia lewat di suatu kuburan. Tiba-tiba ada kejadian yang membuatnya terkejut. Ada satu kuburan yang dipenuhi bara api membakar mayat yang ada di dalamnya.
Dalam kondisi tidak percaya, ia mencoba meyakinkan diri. “Apa kamu sedang tidur apa dalam kondisi sadar?” Kemudian ia mencoba melihat ke pagar-pagar di kota. Rupanya dirinya tidak sedang berhalusinasi. Kejadian ini sungguh nyata.
Ia pun segera pulang dalam kondisi ketakutan dan kaget. Ketika keluarganya memberinya makan, ia tidak mau makan. Baru kemudian ia mendapat kabar bahwa itu adalah kuburan orang yang hari itu meninggal. Ternyata yang meninggal itu adalah pejabat tukang tarik pajak.
Kisah ini dinukil dari buku “Ar-Ruh” karya Ibnu Qayyim. Untuk kisah ini, beliau memberi judul: “Orang yang mengumpulkan harta manusia tanpa dengan jalur yang benar, maka kuburnya bisa dipenuhi dengan api.”
Pelajaran dari kisah ini, hati-hatilah para pejabat yang diamanahi untuk mengurus urusan rakyat tapi menyelewengkan tugasnya. Sebab, ketika di alam kubur, dia akan mendapat siksa yang berat. Pada kasus yang diceritakan Ibnu Qayyim ini, pejabat seperti itu kuburannya dipenuhi api.
Pelajaran yang lain, siksa kubur memang benar adanya. Karena itulah, pada saat sebelum salam dalam shalat, kita dianjurkan membaca doa ini:
اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Allahumma inni ‘a’udzu bika min ‘adzaabi jahannama, wamin ‘adzaabil-qabri wa min fitnatil-mahya wal-mamaat wa min syarri fitnatil-masiihid dajjaal
“Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari siksa (neraka) Jahannam, dan dari siksa kubur, demikian juga fitnah hidup dan kematian, serta keburukan fitnah al-Masih Ad-Dajjal.” (HR. Muslim) Dengan membaca doa ini, semoga kita semua terlindungi dari siksa kubur. (Aza)