Sahabat pembaca indonesiainside! Sedekah, merupakan di antara amalan utama yang begitu dianjurkan kepada setiap muslim. Khususnya, jika dilakukan dalam bulan Ramadhan. Ada banyak keistimewaan yang terkandung dalam amalan ini, misalnya sebagai berikut.
Pertama, sedekah pada bulan Ramadhan adalah termasuk amalan yang paling utama. Suatu ketika, Anas bin Malik Ra. meriwayatkan ada seseorang yang bertanya mengenai sedekah paling utama kepada Rasulullah SAW. Jawab beliau:
صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ
“Yaitu sedekah yang dilakukan pada bulan Ramadhan,” jawab beliau (HR. Baihaqi)
Lebih dari itu, sedekah di bulan Ramadhan memiliki keistimewaan yang begitu besar.
Kedua, harta bertambah, rezeki berlimpah. Harta yang disedekahkan pada dasarnya tak akan berkurang sedikit pun. Nabi pernah menjamin bahwa harta tidak akan berkurang karena sedekah.
لَا يَنْقُصُ مَالٌ مِنْ صَدَقَةٍ
“Harta [seseorang] tidak akan berkurang karena sedekah.” (HR. Ahmad)
Bayangkan! Sedekah di luar bulan Ramadhan saja tidak membuat harta berkurang. Apalagi jika dilakukan pada bulan Ramadhan. Sebab segala amal kebaikan pada bulan-bulan biasa akan dilipatgandakan. Jika orang bersedekah di bulan agung ini, maka tak ayal lagi hartanya akan bertambah dan rezeki pun melimpah.
Ketiga, akan diselamatkan dari api neraka dan mendapat anugerah surga. Di surga kelak, kata Rasulullah Saw kepada para sahabatnya, ada kamar tembus pandang. Seorang Arab badui bertanya:
لِمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «لِمَنْ أَطَابَ الكَلَامَ، وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَأَدَامَ الصِّيَامَ، وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
“Wahai Rasulullah! Itu disediakan untuk siapa?” Rasulullah menjawab, “Itu disediakan bagi orang yang tutur katanya bagus, memberi makan (kepada orang lain), istiqamah dalam berpuasa dan shalat (sunnah) di malam hari ketika orang pada umumnya sedang tidur.” (HR. Tirmidzi)
Pada bulan mulia ini, perpaduan antara puasa dan sedekah begitu mudah dilakukan dibanding dengan bulan-bulan lain. Maka sangat disayangkan jika momentum sebagus itu tidak digunakan untuk bersedekah. Sebab, sebagaimana hadits tadi, orang yang menggabungkan antara sedekah dan puasa, akan mendapatkan anugerah yang sedemikian besar. Orang mukmin, tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang baik.
Bagi yang membaca hadits-hadits tentang puasa di bulan Ramadhan, amalan-amalan yang berkaitan dengan sedekah begitu banyak dan mengandung keutamaan yang begitu besar. Misalnya, orang yang menyiapkan buka bagi orang yang berpuasa, akan mendapatkan ganjaran orang berpuasa, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa. Sebagaimana sabda Nabi:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Barangsiapa yang memberi makan [menyediakan makanan berbuka] bagi orang yang berpuasa maka ia mendapat [pahala] seperti orang berpuasa tanpa mengurangi sedikit pun [pahala] orang yang berpuasa (HR. Tirmidzi)
Mari, pada momen yang sangat agung ini, kita sisihkan sebagian harta kita untuk disedekahkan di jalan Allah. Setiap harta yang disedekahkan, itulah sebenarnya harta sejati kita, yang akan dipetik hasilnya kelak di akhirat. Tentunya, jika itu semua didasari dengan spirit keikhlasan.
Selagi kita masih hidup, apalagi menjumpai Ramadhan, mari kita alokasikan sebagian harta untuk bersedekah. Ingatlah! Salah satu harapan besar orang yang sudah meninggal –sebagaimana surah al Munafiqun [63] ayat 10– adalah bisa dihidupkan kembali kedunia sehingga bisa bersedekah dan menjadi bagian dari orang-orang yang saleh.
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?”
Lalu bagaimana dengan kita yang hingga detik ini masih diberi kesempatan hidup? Terlebih di masa pandemic ini. Sudahkah kita bersedekah? (Aza)