Indonesiainside.id, Makassar – Mudik atau pulang kampung merupakan impian bagi perantau untuk bisa berkumpul bersama keluarga. Apalagi bagi mereka yang bertahun-tahun tidak pulang menjenguk orang tua karena dituntut pekerjaan.
Nah, wabah corona yang melanda dunia ini, menghentikan segala aktivitas. Seperti halnya di tanah haram, para mutawif asal Indonesia biasanya di bulan ramadhan mendapatkan pekerjaan yang sangat padat mengantar jamaah umroh dan jamaah umroh itikaf. “Biasanya kalau ramadhan jadwal kita padat. Sekarang sudah hampir dua bulan di rumah,” katanya kepada Indonesiainside.id, saat dihubungi via telepon, Kamis (23/4).
Kata dia, banyak mutawif asal Indonesia, memilih pulang kampung berkumpul bersama keluarga, dalam kondisi seperti ini. Karena itu surat keterangan pulang pun sudah mereka dapatkan, hanya saja surat izin keluar bersamaan dengan lockdown sehingga sangat susah karena sudah tidak ada pesawat lagi.
Lelaki asal Madura, Jawa Timur ini pun lebih lanjut mengatakan, kondisi di kota Makkah sedang lockdown, masjid Haram rencana tetap melaksanakan shalat tarawih begitupula dengan masjid Nabawi tetapi tidak terbuka untuk umum hanya pejabat-pejabat teras saja. Sementara masjid-masjid lainnya juga masih tutup jadi warga melaksanakan ibadah di rumah.
Untuk memenuhi kebutuhan, warga diperbolehkan keluar untuk berbelanja tetapi hanya sekedar berbelanja. Toko-toko yang buka juga dibatasi jam operasinya. Kata dia, kalau hari biasa itu bukanya mulai pukul 07.00 pagi hingga pukul 09.00 sampai pukul 05.00 sore.
Buka puasa, biasanya dilaksanakan di masjid hingga pelataran tahun ini berbeda lagi. Dari informasi yang dia dapatkan, masih tetap ada buaka puasa tapi bentuknya yang berbeda, jika dulu dibagikan pada jamaah di masjid-masjid dan juga dibagikan di pinggir jalan, kali ini diantarkan ke rumah masing-masing.
Rosidi berharap, semoga wabah corona segera berlalu. Semoga pertengahan Ramadhan virus ini sudah tidak ada lagi.