Biasanya, hadits yang sering digunakan untuk menunjukkan bahwa puasa adalah menyehatkan adalah sebagai berikut:
صُومُوا تصحوا
“Berpuasalah kalian, niscaya akan sehat!” (HR. Thabrani, Abu Nu’aim) Hanya saja, hadits ini dha’if (lemah).
Walau demikian, maknanya benar. Bahwa puasa mengandung khasiat penyembuhan baik yang terkait jasmani maupun ruhani.
Menurut penelitian Prof. Abdul Basith Muhammad Sayyid dalam buku “Pola Makan Rasulullah” (1997: 72), puasa bisa menyembuhkan beberapa penyakit, di antaranya:
Pertama, penyakit hati (liver). Ini mencakup pencernaan yang buruk, pembengkakan pada usus dan infeksi pada pencernaan. Untuk menyembuhkannya, bisa dengan berpuasa.
Kedua, gangguan pada lambung yang kronis atau penyakit maag. Dengan berpuasa bisa menyembuhkan penyakit fungsi pencernaan kronis.
Ketiga, menurunkan berat badan dan membersihkan lemak. Orang gemuk harus menghindari makanan yang mengandung gula dan lemak. Dengan berpuasa, apalagi di bulan Ramadhan, maka sangat kondusif untuk melakukan ini.
Keempat, menyembuhkan penyumbatan pada pembuluh darah, tekanan darah tinggi serta radang ginjal kronis. Kelima, meringankan rasa sakit pada persendian dan gangguan pada fungsi pernafasan. Dan masih banyak yang lainnya.
Dokter Alimin dalam bukunya “Puasa dan Kesehatan” (1984: 22-23) menyebutkan contoh konkret bahwa puasa bisa menyembuhkan penyakit. Pernah ada seorang pria muda menderita tegang pada seluruh perutnyam bengkak pada kantong kemaluannya. Ia merasa sangat susah untuk makan, kalau makan satu sendok saja, maka perutnya terasa semakin tegang.
Para dokter waktu itu belum menemukan penyakit apa yang sedang dideranya. Akhirnya, ia disuruh melakukan metode puasa sebagai proses untuk membantu kesembuhan atas izin Allah.
Hari pertama, dia hanya bisa berpuasa sampai jam sepuluh. Rasa tegang dan pembengkakan sudah mulai berkurang. Pada hari kedua, sanggup berpuasa hingga jam satu siang. Hasilnya luar biasa, semakin ada kemajuan dalam proses penyembuhan penyakit.
Hari ketiga, dia bisa berpuasa sampai Maghrib. Hasilnya semakin ringan dan enak, dan sudah bisa makan normal. Akhirnya, seminggu kemudian ia sudah sembuh total.
Setelah menyebutkan kisah ini, dokter Alimin berkomentar bahwa kisah itu adalah tentang puasa khusus untuk niat kesehatan dalam dunia medis, “Apalagi puasa yang didasari dengan iman dan harapan.”
Dari keterangan ini, jelaslah bahwa memang puasa bisa menyembuhkan. Tentunya, semuanya atas izin Allah. Wallahu a’lam. (Aza)