Putri-putri Rasulullah SAW hidup sampai dewasa dan berkeluarga. Zainab putri Rasulullah yang pertama dan tertua menikah dengan Abdul Ash Ibnu Radhi. Rukayyah dan Ummu Kultsum dinikahi Usman bin Affan, dan Fatimah si bungsu menikah dengan Ali bin Abi Thalib.
Ada tiga menantu Rasulullah, dan ketiga ketiganya adalah orang yang sangat luar biasa.
Abul Ash Ibnu Radhi adalah sepupu Zainab. Dia adalah putra dari saudara perempuan Khadijah sang bunda.
Sementara Usmam bin Affan masih keponakan Rasulullah, karena ibunda Usman atau nenek Usman bin Affan merupakan bibi Rasulullah.
Sementara Ali bin Abi Thalib, beliau adalah orang yang tentu saja kita sangat mengenalnya, putra Abu Thalib sepupu Rasulullah.
Ketiga menantu Rasulullah ini semuanya masuk Islam, Abul Ash yang paling terakhir masuk Islam. Walaupun demikian, Abul Ash begitu berkesan dalam diri Rasulullah.
Rasulullah pernah bersabda bahwa, dia berkata kepadaku dan dia jujur kepadaku, dia berjanji kepadaku, dia mendapati janjinya kepadaku, dan aku tidak pernah mendapatinya sebagai menantu yang buruk.
Abul Ash Ibnu Radhi terlambat masuk Islam sehingga sempat mempunyai masalah dengan Rasulullah. Dia ikut dalam perang Badar, dan kemudian tertawan di Badar.
Tentu saja sebagai bagian dari pasukan Quraish dan Rasulullah SAW memutuskan untuk menebus setiap orang yang ditawan di Badar. Maka Zainab pun menebus Abul Ash dengan tebusan yang sangat luar biasa berharga.
Zainab waktu itu ingin mengatakan pada Rasulullah bahwa menantumu ini adalah orang baik, dan aku menyayanginya sebagaimana engkau ketahui dia tidak pernah berbuat jahat kepadamu.
Zainab menebus Abul Ash dengan seuntai kalung pemberian Khadijah, yang ketika Rasulullah melihatnya, Rasulullah menangis. Maka Rasulullah berkata, lepaskanlah Abul Ash dan kembalikanlah tebusannya. Itulah menantu Rasulullah yang kemudian setelah itu memeluk Islam walaupun lambat dibandingkan dengan menantu yang lainnya. (Aza/Muhajir)