Indonesiainside.id, Jakarta – Kesuksesan Aa Gym dalam membangun pesantren tak lepas dari hidayah yang Allah berikan. Pemilik pondok pesantren Daarut Tauhid ini mengaku telah diberi jalan yang mudah menuju ke tauhidan dengan mencintai Allah sepenuh hati.
“Makanya dinamakan daarut tauhid itu awalnya adalah ingin sekali mencintai Allah sepenuh hati. Ketika membangun pesantren, lalu Allah menguji dengan dimudahkan dunia sampai ada takbir Allah memberi jalan dengan cara yang halal. Tapi itu membuat segera tersadar dan kembali ke tauhidan,” kata Aa Gym dalam Bincang Ramadhan bersama Ustadz Abdul Somad, Rabu (20/05).
Aa Gym pun menganggap, kesuksesaannya itu hanya dinilai oleh seseorang saja. Namun, menurut Aa Gym, orang yang lebih sukses itu yang sudah banyak memberikan jasa kepada muridnya.
“Kalau kita dianggap sukses oleh sebagian orang, maka yang sesungguhnya sukses adalah orang tua dan guru-guru kita,” ungkap Aa Gym.
“Kesuksesan kita adalah bagaimana kita bisa mensukseskan sebanyak mungkin orang lain syariatnya. Jadi kita mungkin baru ketauan saat sukses ketika sudah mati nanti,” lanjut dia.
Di masa muda, Pemilik Pondok Pesantren Daarut Tauhid Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym pernah mengalami kesulitan dalam beragama. Sehingga, Aa Gym memutuskan untuk berhijrah mencari sosok guru yang menurutnya sangat memahami dengan keterbatasannya.
Di usia 24 tahun, Aa Gym mengaku sering bertingkah aneh dan banyak orang yang menganggap dirinya stres. Bahkan, ketika mendengar lafadz Allah pun Aa Gym selalu mengucurkan air matanya.
“Dari sana belajar mencari guru. Kesana-sini, dari Garut ke Manojaya mencari ilmu dan dibalik segala keterbatasan,” ujarnya. (SD)