Di zaman sebelum Risalah Islam dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, pernah ada seseorang bersedekah kepada pencuri, pelacur, dan orang kaya. Para tetangga pun geger. Tetapi, semua itu ada hikmah dibaliknya.
Imam Bukhari dan Imam Muslim mengeluarkan hadits shahih yang dinarasikan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Pernah ada seseorang sebelum kalian yang pernah bersumpah, ‘Sungguh, Demi Allah, pasti malam mini saya akan bersedekah’.
Di malam hari, ia keluar dengan membawa hartanya, lalu memberikan sedekahnya kepada seorang pencuri. Keesokan harinya, para tetangganya heboh, bagaimana mungkin ia memberi sedekah kepada seorang pencuri? Dengan santai orang tersebut berucap, ‘Ya Allah, segala puji bagi-Mu, dengan adanya pencuri itu! Sungguh, demi Aallah, malam ini aku akan bersedekah!’
Malam harinya ia memberi sedekah kepada seorang pelacur. Masyarakat pun heboh. Bagaimana ia memberi sedekah kepada seorang pelacur? Pensedekah itu tak bergeming. Ia bertekad akan melakukan sedekah di malam ketiga.
Di malam ketiga itu, ia bersedekah kepada orang yang dikenal sebagai orang yang kaya. Masyarakat heboh lagi, bagaimana ia bisa memberi sedekah kepada orang yang kaya?
‘Ya Allah, segala puji hanya kepada-Mu. Dengan adanya pencuri , perempuan pelacur, serta orang kaya itu!’ kata si penyedekah.
Maka, Allah Subhanahu wa Ta’ala mendatangkan si pensedekah, lalu dikatakan kepadanya, ‘Adapun sedekahmu kepada pencuri, mudah-mudahan ia mau mencukupkan dirinya dengan tidak mencuri lagi. Sedekahmu kepada pelacur, semoga ia berhenti dariperbuatannya, sedangkan sedekahmu kepada orang kaya, semoga ia terketuk hatinya, sehingga mau menyedekahkan rezeki yang telah diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Begitulah rahasia dibalik pemberian sedekah kepada pencuri, pelacur, dan orang kaya tersebut. Dibalik pemberian sedekah ada doa dan harapan terhadap para penerimanya. Wallahu A’lam. (HMJ)