Raihlah empat hal ini, dan jauhilah empat hal yang lain. In-syaa Allah keberkahan akan selalu menyertai para pelaku dan keluarganya.
Bagi seorang Muslim, waktu premium mengawali hari adalah ketika 1/3 malam terakhir bangun dan melaksanakan shalat tahajud. Usai shalat tahajud, boleh istirahat sejenak, di akhir waktu sahur bangun, berdzikir dan berdoa, lalu menyongsong fajar dengan shalat sunnah Fajar, dan beranjak ke masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah.
Adalah Shakr Al-Ghamidi menarasikan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Ya, Allah, berkahilah umatku pada waktu pagi mereka.” Lalu, Shakr melanjutkan, Apabila Rasulullah mengutus pasukan perang, maka beliau mengirimnya pada pagi hari.” Shakr adalah seorang pedagang. Apabila ia mengirim utusan dagang, ia mengirimnya pada pagi hari, sehingga ia mendapatkan keuntungan yang besar dan harta yang melimpah.” (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Di dalam kitab Zadul Ma’ad, Imam Ibnul Qayyim menurunkan kisah sahabat Abdullah bin Abbas ketika ia melihat seorang anaknya yang tidur di waktu Subuh. Ibnu Abbas berkata pada sang anak, “Bangunlah. Pantaskah bila kamu tidur di saat rezeki dibagikan?”
Oleh sebab itu, Ibnul Qayyim memberi resep, ada empat hal yang mendatangkan rezeki, dan ada empat hal yang dapat menghalangi rezeki. Empat hal yang mendatangkan rezeki adalah qiyammul lail, banyak istighfar pada waktu sahur, sering bersedekah, serta berdzikir pada pagi dan sore hari. Sedangkan yang menghalangi rezeki adalah, tidur di waktu pagi, sedikit shalat (sunnah), malas, dan khianat.
Adapun maksud dari mendatangkan atau menghalangi rezeki, adalah tentang keberkahan. Allah memang telah menanggung rezeki seluruh makhluk, baik yang Mukmin maupun yang Kafir, tetapi keberkahan hartanya akan didapat oleh orang-orang Mukmin yang bangun di pagi hari.
Begitu pula tentang kesehatan dan keluarga sakinah mawadah wa rahmah yang diperolehnya. Oleh sebab itu, mari kita amalkan empat hal yang dapat mendatangkan rezeki, dan menjauhi empat hal yang menghalangi datangnya rezeki. Wallahu A’lam (HMJ)