Menyingkirkan gangguan di jalan adalah bagian paling bawah dari keimanan. Namun, cabang iman yang paling tinggi atau yang paling pokok adalah perkataan لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ dengan jujur dari hati, dalam keadaan tahu, sadar dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah semata.
Hal itu diyakini juga berdasarkan Hadits Nabi SAW bahwa Iman memiliki 77 cabang. Ucapan La ilaha illallah adalah tertinggi dalam keimanan, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan batu, duri, lumpur, dan kotoran atau gangguan lain dari jalanan. Salah satunya untuk memperlancar jalannya ummat Islam, atau menghilangkan gangguan terhadap mereka.
Rasulullah SAW:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ، أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih, atau enam puluh cabang lebih. Yang paling utama yaitu perkataan Lâ ilâha illallâh, dan yang paling ringan yaitu menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu termasuk bagian dari iman.” (HR al-Bukhâri, no. 9 dan dalam al-Adabul Mufrad, no. 598; Muslim, 35 [58], dan lafazh hadits di atas adalah lafazh riwayat imam Muslim; Ahmad, II/414, 445; Abu Dawud, no. 4676; At-Tirmidzi, no. 2614; An-Nasâ-I, VIII/110; Ibnu Mâjah, no. 57; Ibnu Hibban, no. 166, 181, 191-at-Ta’lîqâtul Hisân ‘ala Shahîh Ibni Hibbân).
Dikatakan dalam sebuah hadits bahwa menyingkirkan gangguan merupakan sedekah. Abu Hurairah meriwayatkan:
يُمِيطُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ
“Menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari)
Rasulullah SAW SAW menekankan keharusan menyingkirkan gangguan dari semua jalan kebaikan. Hal itu merupakan kebaikan yang mengandung banyak manfaat, serta bisa mencegah bahaya pada makhluk.
Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas menerangkan dalam artikelnya berjudul Cabang-Cabang Iman, seorang yang beriman harus berusaha menyingkirkan apa saja yang mengganggu jalan kaum Muslimin. Dia harus berusaha menyingkirkan batu, duri, kayu, pohon yang tumbang, dahan yang patah, pecahan kaca dan yang lainnya.
Dikatakan juga, yang termasuk mengganggu jalan kaum Muslimin adalah bila ada orang parkir mobil atau motor atau berhenti sembarangan. Kemudian, menutup jalan orang yang lewat. Dengan begitu, seseorang harus parkir pada tempatnya dan tidak boleh mengganggu jalan kaum Muslimin.
Menyingkirkan gangguan dari jalan kaum Muslimin mempunyai banyak keutamaan, di antaranya:
- Menghilangkan gangguan dari kaum Muslimin.
- Memperlancar jalan kaum Muslimin.
- Memudahkan orang untuk melewati jalan tersebut.
- Termasuk tolong menolong dalam kebaikan.
- Allah akan mengampuni dosa orang tersebut. (Aza)