Doa adalah perisai. Doa juga menjadi zikir kepada Allah SWT sehingga memperbanyak doa tentu sangat dianjurkan. Doa juga menjadi wasilah antara hamba dan Sang Khaliq, bukti penghambaan dan ketidakmampuan makhluq di hadapan Allah SWT.
Doa yang digunakan dalam istilah syariat terdapat dua jenis, yakni doa masalah dan doa ibadah. Doa masalah (دعاء المسألة) adalah permintaan. Seseorang berdoa kepada Allah Ta’ala dengan ucapan lisannya, meminta kepada Allah Ta’ala agar mendapatkan kebaikan yang dia inginkan atau agar terhindar dari suatu keburukan (bahaya). Sementara doa ibadah (دعاء العبادة) adalah semua jenis ibadah yang tergolong sebagai doa.
Di samping itu, doa juga termasuk sebagai ibadah. Dalam Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Kitab Ad-Da’awaaat, Hadits ke 1.465:
عَنِ النُّعْمَانَ بْنِ بَشِيْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النِّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِي وَقَالَ حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ
Dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Doa adalah ibadah.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).
Karena itu, berdoalah untuk segala urusan karena tempat meminta hanya Allah SWT, tiada yang lain. Berharaplah hanya kepada Allah SWT, karena berharapa kepada selain-Nya adalah kesia-siaan yang akan berujung pada kekecewaan. Mintalah kepada-Nya karena hanya Allah tempat meminta segala kebutuhan hamba baik untuk kebaikan dunia maupun akhirat.
Berikut ini doa-doa orang tua untuk kebaikan anak dan keluarga:
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
(Rabbi habli minash shalihin)
“Wahai Rabbku, berilah aku keturanan yang shalih.”
رَبّ إِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
(Rabbi Inni u’idzuha bika wa dzurriyyataha minasy syaithanir rajim)
“Dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk.”
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
(Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a’yun waj’alna lilmuttaqina imama)
“Wahai Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”
رَبِّ اجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
(Rabbi ujnubni wa baniyya an na’budal ashnam)
“(Wahai Rabbku), jauhkanlah aku dan keturunanku dari menyembah berhala-berhala.”
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
(Rabbij ‘alni muqimash shalah wa min dzurriyyati wa taqabbal du’a)
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.”
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ
(A’udzu bikalimatillahit tammah wa min kulli syaithanin wa hammah wa min kulli ‘ain lammah)
“Aku melindungkan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan dan penyakit yang beracun dan dari setiap mata yang menyakiti.”
اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِى الدِّينِ
اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِى الدِّينِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيلَ
(Allahumma faqqihhu fid din) (Allahumma faqqihhu fid din wa ‘allimhut ta’wil)
“Wahai Allah, Fahamkanlah dia perkara agama”
“Wahai Allah, fahamkanlah dia perkara agama dan ajarkanlah tafsir Al Quran.”
اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ
(Allahumma Aktsir malahu wa waladahu wa barik lahu fima a’thaitahu)
“Wahai Allah, perbanyaklah harta dan anaknya serta berkahilah selalu baginya apa yang telah Engkau berikan kepadanya.” Wallahu a’lam. (Aza)