Ada kejadian sangat tragis di Turki. Akibat melecehkan Al-Qur`an, jenderal ini dilalap api.
Suatu hari, di salah satu pelabuhan militer negara Turki, ada seorang jendral yang merayakan pesta masa pensiunnya dengan hal-hal yang amoral.
Dalam acara itu, ada pesta seks, tarian perut vulgar yang memancing nafsu dan lain sebagainya. Acara ini dihadiri oleh sejumlah jenderal Turki, Amerika Serikat dan Israel.
Pesta dimulai dengan sajian tari perut. Setelah itu, sang jendral yang mengadakan pesta berdiri mendekati salah seorang perwira perempuan rendah Turki kemudian disuruh membaca Al-Qur’an dan menafsirkan sedikit dari bacaannya.
Karena merasa tidak mampu, perwira perempuan itu menolak permintaan jendral. Setelah itu jendral merobek-robek mushaf Al-Qur’an bahkan menginjak-nginjaknya dengan kedua kaki sembari menantang Allah.
“Mana penjaganya?” sebuah tantangan terhadap Allah yang berirman pada kitab-Nya: “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.” (QS. Al-Hijr [15]: 9).
Melihat kejadian itu, perwira rendah tersebut keluar dari pangkalan militer yang dijadikan tempat berpesta dan pelecehan Al-Qur’an. Ia takut pada murka Allah.
Ternyata, sebelum sang jenderal atheis selesai melecehkan Al-Qur’an, tiba-tiba api membakar pangkalan militer, bahkan menghanguskannya.
Anehnya, saat regu pemadam kebakaran mencoba memadamkan api, sama sekalih tidak berpengaruh dan tidak mampu meredamnya. Meski telah dikerahkan dari tim dari regu pemadam kebakaran 3 negara. Setelah itu, gempa mengguncang Turki dan disertai badai.
Kisah ini disebutkan oleh Syekh Mahmud Al-Mishri dalam buku “Suul Khatimah Kisah-Kisah Tragis Akhir Kehidupan” (88-90) Sebuah buku yang menceritakan kisah-kisah tragis dan nyata orang-orang yang hidupnya berakhir buruk akibat ulah dan tingkah laku yand diperbuat.
Ini merupakan pembelajaran bagi siapa saja yang melecehkan Al-Qur’an. Akibat melecehkan Al-Qur’an, ada yang azabnya didahulukan di dunia, seperti jenderal tadi. Adapula yang ditangguhkan, namun di akhirat akan mendapat siksa yanga sangat pedih.
“Dan begitulah,” firman Allah dalam surah Hud ayat 102, “siksa Tuhanmu apabi Dia menyiksa (penduduk) negeri-negeri yang berbuat zalim. Sungguh, siksa-Nya sangat pedih, sangat berat. (MBS)