Kelak dalam surga ada berbagai kenikmatan yang dijanjikan oleh Allah. Di dalamnya disediakan makanan, minuman, buah-buahan dan berbagai macam kenikmatan yang tidak pernah terpikirkan ketika di dunia. Terlebih, nikmat tertinggi adalah ketika diberikan kesempatan untuk memandang Allah Ta’ala dalam bentuk aslinya.
Lalu, jika penduduk surga melakukan aktivitas makan dan minum, apakah mereka juga mengalami seperti yang dialami ketika di dunia seusai makan dan minum misalnya: buang air kecil, buang air besar dan sebagainya? Di dalam hadits berikut ini dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kondisi mereka:
إِنَّ أَهْلَ الْجَنَّةِ يَأْكُلُونَ فِيهَا وَيَشْرَبُونَ وَلَا يَتْفُلُونَ وَلَا يَبُولُونَ وَلَا يَتَغَوَّطُونَ وَلَا يَمْتَخِطُونَ قَالُوا فَمَا بَالُ الطَّعَامِ قَالَ جُشَاءٌ وَرَشْحٌ كَرَشْحِ الْمِسْكِ يُلْهَمُونَ التَّسْبِيحَ وَالتَّحْمِيدَ كَمَا تُلْهَمُونَ النَّفَسَ
“Sesungguhnya penghuni surga makan dan minum didalamnya, mereka tidak meludah, tidak kencing, tidak berak dan tidak ingusan.” Mereka bertanya: Bagaimana dengan makanannya? Beliau menjawab: “Sendawa dan keringat seperti keringat minyak kesturi, mereka diilhami tasbih dan tahmid seperti kalian diilhami nafas.” (HR. Muslim) Di sini dijelaskan bahwa mereka hanya bersendawa dan berkeringat. Itu pun baunya wangi layaknya kesturi. Adapun nafasnya adalah tasbih dan tahmid kepada Allah Ta’ala.
Masih dalam riwayat Muslim yang lain, juga disebutkan sabda Nabi, “Penghuni surga makan dan minum didalamnya, mereka tidak berak, tidak ingusan dan tidak kencing, tapi makanan mereka itu (menjadi) sendawa, keringat seperti keringat minyak kesturi, mereka diilami tasbih dan tahmid seperti kalian diilhami nafas.” Bayangkan! Mereka tidak mengalami kepayahan seperti ketika di dunia, walau hanya sekadar buang air kecil maupun besar.
Hal ini juga dikuatkan pula dalam riwayat Imam Ahmad, “Para penghuni syurga di dalamnya makan dan minum. Mereka tidak buang air besar, tidak kencing, tidak beringus dan tidak meludah. Makanan mereka keluar cukup dengan sendawa dan keringat yang baunya kasturi.” Sungguh nikmat bukan apa yang dianugerahkan Allah kepada penduduk surga. Tapi menariknya, walaupun mereka di surga, tidak pernah lupa dari mengingat Allah. Mereka bertasbih dan bertahmid kepada Allah Ta’ala.
Itulah beberapa keterangan dari hadits-hadits Nabi mengenai kondisi penduduk surga. Semoga penulis dan pembaca dianugerahi oleh Allah menjadi penghuni surga. (MBS)