Berdasarkan pembacaan terhadap hadits-hadits dalam kitab hadits rujukan utama, ada beberapa keutamaan pemimpin yang adil:
Pertama, pada hari kiamat termasuk 7 golongan yang akan mendapatkan naungan dari Allah. Ini sebagaimana sabda Nabi:
“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ‘ibadah kepada Rabbnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah, mereka tidak bertemu kecuali karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata: ‘Aku takut kepada Allah’, dan seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, serta seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri hingga kedua matanya basah karena menangis.” (HR. Bukhari)
Kedua, dicintai oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Terkait hal ini, dalam Sunan At-Tirmidzi diriwayatkan: “Sesungguhnya manusia yang paling dicintai oleh Allah dan paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat adalah pemimpin yang adil, sedangkan manusia paling dibenci oleh Allah dan paling jauh tempat duduknya adalah pemimpin yang zhalim.” Dalam riwayat Ahmad, juga disebutkan paling dekat posisinya dengan Allah kelak di akhirat: “Sesungguhnya orang yang paling dicintai Allah ‘azza wajalla pada hari kiamat dan paling dekat tempat duduknya dari-Nya adalah seorang pemimpin yang adil, sedangkan orang yang paling dibenci Allah pada hari kiamat dan paling keras siksanya adalah seorang pemimpin yang lalim.”
Ketiga, doanya tidak akan ditolak atau mustajab. Nabi pernah bersabda terkait hal ini:
الْإِمَامُ الْعَادِلُ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُ
“Seorang pemimpin yang adil tidak akan ditolak doanya.” (HR. Ahmad) Masih dalam riwayat Ahmad dan masih senada dengan hadits ini disebutkan: “Tiga golongan yang doa mereka tidak ditolak: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sehingga ia berbuka dan doa orang yang terzhalimi, pada hari kiamat Allah akan mengangkatnya di awan, dan dibukakan baginya pintu langit dan Rabb ‘azza wajalla berfirman: ‘Demi kemuliaan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meskipun selang beberapa waktu.”
Dari ketiga keterangan ini, sangat besar sekali keutamaan yang akan didapat oleh pemimpin yang adil. Maka bagi siapa saja yang diamanahi menjadi pemimpin, baik skala kecil maupun besar, maka jangan pernah menanggalkan keadilan. Sebab, jika adil akan menjadikannya mulia; dengan zalim akan menjadikannya hina di mata Allah Ta’ala. (MBS)