Biasanya, orang yang mendapat kemenangan dan pertolongan, disikapi dengan suka cita, dan terkadang sampai lupa bahwa kemenangan dan pertolongan itu sejatnya dari Allah. Lantas, bagaimana cara menyikapi kemenangan dan perolongan? Jawabannya, bisa dibaca dalam surah An-Nashr berikut ini:
إِذَا جَآءَ نَصۡرُ ٱللَّهِ وَٱلۡفَتۡحُ ١ وَرَأَيۡتَ ٱلنَّاسَ يَدۡخُلُونَ فِي دِينِ ٱللَّهِ أَفۡوَاجٗا ٢ فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَٱسۡتَغۡفِرۡهُۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابَۢا ٣
- Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan
- dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong
- maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat (QS. An-Nashr [110]: 1-3)
Dalam tafsir al-Muyassar dijelaskan : “Jika datang pertolongan Allah kepada agamamu, wahai Rasul, pengokohanNya terhadapnya dan terwujud Fathu Makkah, [1] dan kamu melihat manusia masuk ke dalam agama Islam rombongan demi rombongan, [2] maka ketahuilah bahwa sesungguhnya hal itu merupakan tanda paripurnanya tugas yang kamu pikul, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebagai wujud syukur kepadaNya atas nikmat kemenangan dan keunggulan, mintalah ampunan kepadaNya, sesungguhnya Dia Maha menerima taubat dari hamba-hambaNya, dan Maha mengampuni mereka. [3]”
Surah ini menggambarkan salah satu peristiwa agung di mana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mendapat kemenangan dan pertolongan besar berupa pembebasan kota Mekkah. Di sisi lain, ini juga merupakan tanda bahwa ajal Nabi telah dekat dan tugasnya telah tuntas. Apa yang diperintah oleh Allah dalam menyikapi pertolongan dan kemenangan?
Pertama, bertasbih dengan memuji Rabb (Allah). Yaitu mensucikan Allah dari segala unsur hawa nafsu manusiawi. Segalanya terjadi atas izin Allah; termasuk kemenangan dan pertolongan-Nya. Maka sudah seharusnya disikapi dengan pujian kepada Allah sebagai bentuk rasa syukur kepada-Nya.
Jadi, ketika mendapa kemenangan dan pertolongan, maka segera bertasbih dan memuji Allah.
Kedua, memohon ampunan. Mengapa perlu memohon ampun dan tobat? Sebab, bisa jadi dalam perjuangan atau usaha manusia dalam meraih kemenangan dan pertolongan, ada banyak kekhilafan dan kesalahan, maka kalau bukan rahmat Allah, mana mungkin ia mendapat kemenangan dan pertolongan. Oleh karena itu, dengan istighfar membuat orang tidak tinggi hati dan selalu rendah hati bahkan membuatnya selalu ingat bahwa semua ini bukan hasil jerih payah sendiri, tapi karena kehendak dan izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Dengan demikian, jika ada yang mendapat kemenangan dan pertolongan dalam hidupnya, maka jangan lupa bertasbih, bersyukur kepada Allah dan memohon ampunan-Nya. (MBS)