Istighfar mengandung banyak keistimewaan, di antaranya: turunnya hujan dari langit, dianugerahi anak keturunan dan masih banyak lagi yang dijelaskan dalam surah Nuh ayat 11 dan 12.
Dalam kisah orang saleh terdahulu, ada banyak juga yang menunjukkan betapa dahsyatnya istighfar, sebagaimana cerita Hasan Bashri yang ditanya orang jawabannya selalu istighfar, kemudian mendasari jawabannya dengan surah Nuh.
Selain kisah masyhur ini, ada juga kisah yang perlu diangkat di sini sebagai motivasi dan pendorong muslim untuk mengamalkan istighfar dalam kehidupan sehari-hari nya.
Pada zaman Imam Ahmad bin Hanbal, ada seorang tukang roti. Suatu hari Imam Ahmad hendak bermalam di suatu masjid dekat tukang roti. Namun sayang, oleh penjaga masjid, beliau tak diizinkan tidur, atau menginap walau hanya di emperan masjid.
Melihat peristiwa itu, hati tukang roti merasa iba, sehingga Imam Ahmad dipersilakan untuk menginap di tokonya. Waktu itu, tukang roti tidak tahu bahwa yang sedang menginap adalah ulama besar yang masyhur dipanggil Ahmad.
Saat istirahat, Imam Ahmad sempat mendengar bahwa setiap kali tukang roti bekerja mengaduk adonan, kalimat istighfar selalu terdengar dari lisannya. “Astaghfirullah…. .. Astaghfirullah…. Astaghfirullah. . .. ” Malam itu Imam Ahmad begitu dibuatnya penasaran.
Keesokan harinya, Imam Ahmad bertanya mengapa semalam setiap kali mengaduk adonan roti, selalu membaca istighfar? Imam Ahmad bertanya bukan berarti beliau tidak tahu keutamaan istighfar, tapi tukang roti yang secara kontinu membaca istighfar, inilah yangenghndang rasa penasaran.
“Keutamaan apa yang kau dapat dari istighfar?” tanya Imam Ahmad. “Apa saja selama ini yang aku inginkan, dengan istighfar selalu dikabulkan oleh Allah. Hanya satu yang sampai kini belum dikabulkan. ”
“Memangnya apa yang belum dikabulkan? ” tanya Imam Ahmad.
“Sebelum aku mati atau Imam Ahmad mati, walau sekali, aku ingin bertemu dengannya. ”
Allahu Akbar! Rupanya karena istighfar tukang roti ini seolah-olah ditarik oleh semacam magnet untuk datang menemuinya.
“Aku adalah Ahmad bin Hanbal yang kau impikan! ”
Bayangkan! Betapa kaget dan harunya perasaan tukang roti. Rupanya, salah besar persepsinya bahwa ada doa yang tak dikabulkan dengan istighfar. Semuanya dikabulkan, sampai Imam Ahmad pun datang menemuinya.
Ini adalah salah satu kisah yang menunjukkan betapa dahsyatnya istighfar. Dengan istighfar, doa akan terkabul. Nabi sendiri, minimal beristighfar perhari seratus kali. Bagaimana dengan kita yang masih banyak kekurangan dan dosa; sudah berapa banyak istighfar hari ini? (MBS)