Merupakan sebuah kewajaran jika muslim menginginkan surga. Di dalam Al-Qur`an dan Sunnah, diterangkan bagaimana nikmatnya masuk di dalamnya. Tidak ada lagi letih, penat dan kesusahan. Yang ada hanya menikmati kenikmatan demi kenikmatan. Bahkan, mereka juga tak mengalami kencing dan berak.
Surga saja sudah sangat nikmat sekali. Tapi, kalau ditelaah dalam Hadits Nabi, rupanya ada lagi yang lebih nikmat dari surga. Apakah itu? Simak hadits berikut:
إِنَّ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً لَيَنْظُرُ فِي مُلْكِ أَلْفَيْ سَنَةٍ، يَرَى أَقْصَاهُ كَمَا يَرَى أَدْنَاهُ، يَنْظُرُ فِي أَزْوَاجِهِ وَخَدَمِهِ، وَإِنَّ أَفْضَلَهُمْ مَنْزِلَةً لَيَنْظُرُ فِي وَجْهِ اللهِ تَعَالَى كُلَّ يَوْمٍ مَرَّتَيْنِ
“Sesungguhnya penghuni surga yang paling rendah derajatnya, ia akan melihat dalam sebuah istana selama dua ribu tahun. Ia melihat bagian paling ujungnya sebagaimana ia melihat bagian paling dekatnya, ia juga akan melihat para isteri dan pembantunya. Dan sesungguhnya penghuni surga yang paling mulia derajatnya akan melihat wajah Allah Ta’ala setiap hari sebanyak dua kali.” (HR. Ahmad) Tinggi rendahnya derajat surga menunjukkan level kenikmatan. Dan nikmat yang paling tinggi adalah ketika diberi kesempatan untuk melihat wajah Allah setiap hari dua kali.
Dalam riwayat Tirmidzi juga disebutkan, “Sesungguhnya tingkatan penghuni surga terendah adalah orang yang memandang taman, istri-istri, kenikmatan, pelayan dan tempat tidurnya sejauh perjalanan seribu tahun dan yang paling mulia dari mereka adalah yang melihat wajahnya dipagi dan sore hari.” Selanjutnya beliau membaca: “Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhan-Nyalah mereka Melihat.” (Al Qiyaamah: 22-23)”
Lebih jelas lagi bisa dibaca dalam hadits riwayat Ahmad berikut: “Bila para penghuni surga masuk surga, mereka dipanggil: Wahai penghuni surga, sesungguhnya kalian memiliki janji di sisi Allah yang belum kalian lihat. Mereka bertanya: Apa itu, bukankah Ia telah memperseri wajah kami, menyelematkan kami dari neraka dan memasukkan kami ke surga?” Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hijab pun di buka lalu mereka melihatNya. Demi Allah, tidak ada sesuatu pun yang diberikan Allah kepada mereka yang lebih mereka senangi melebihi hal itu (melihat Allah, pent.).” lalu beliau membaca: “Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya.” (Yuunus: 26)”
Perhatikan! Ternyata ada nikmat yang lebih mereka senangi melebihi surga, yaitu: ketika diberi kesempatan melihat wajah Allah. Lalu bagaimana agar bisa mendapatkan kenikmatan melihat Allah ketika di akhirat? Akan dijelaskan pada tulisan selanjutnya. (MBS)