Dalam Islam, jin sebagaimana manusia memiliki misi ibadah kepada Allah (Baca: Adz-Dzariyat: 56). Sebagaimana manusia, jin ada juga yang shalih dan jahat. Bagaimana cara mengetahui kalau ada jin jahat yang sedang mengganggu, sedangkan manusia tidak bisa melihat jin?
Syekh Wahid Abdus Salam Bali dalam buku “Wiqayatul Insaan minal-Jinni wasy-Syaithaan” menyebutkan 19 gejala yang menandakan seseorang diganggu jin.
Gejala-gejala itu dibagi menjadi dua bagian. Pertama, 13 tanda saat sedang tidur. Kedua, 6 tanda saat sedang bangun atau sadar. Untuk lebih lengkapnya akan penuliskan sebutkan sebagai berikut:
13 Gejala Saat Tidur:
- Susah tidur malam
- Cemas
- Mimpi buruk. Bermimpi melihat sesuatu yang mengancam, tapi ketika minta toling tidak bisa.
- Mimpi menyeramkan
- Mimpi melihat berbagai binatang seperti : ular, srigala, anjing, tikus.
- Bunyi gigi geraham beradu pada saat tidur.
- Tertawa, menangis atau berteriak pada saat tidur.
- Merintih pada saat tidur.
- Berdiri dan berjalan dalam keadaan tidur dan tanpa kesadaran.
- Mimpi seolah-olah akan jatuh dari tempat yang tinggi.
- Mimpi berada di kuburan, tempat sampah atau jalan yang mengerikan.
- Mimpi melihat orang aneh, seperti tinggi sekali, pendek sekali atau hitam sekali,
- Mimpi melihat hantu
6 Gejala Saat Bangun / Sadar:
- Selalu pusing, yang tidak disebabkan oleh penyakit pada kedua mata, kedua telinga, hidung, gigi, tenggorokan dan lambung.
- Selalu berpaling dari zikir kepada Allah, shalat dan berbagai ketaatan.
- Pikiran linglung
- Sering lesu dan malas
- Kesurupan atau yang disebut hambatan saraf
- Rasa sakit pada salah satu anggota badan dan dokter tidak sanggup mengobatinya.
Lalu bagaimana cara mengatasinya jika gejala-gejala itu muncul? Jika umat Islam mengamalkan hal berikut, maka akan terhindar dari gangguan-gangguan jin: Pertama, jangan pernah lepas dari zikir. Nabi sudah mengajarkan zikir pagi dan sore. Tidak lupa pula memperhatikan adab-adab sebelum tidur berikut doa-doana. Ini perlu diamalkan secara istiqamah.
Kedua, memohon perlindungan kepada Allah. Permohonan ini biasa disebut ta’awwudz yang bunyi standarnya seperti; a’udzubillahi minasy-syaithaanir rajiim. Ketiga, bersihkan hati dari berbagai sifat dan akhlak tercela seperti ; amarah, dengki dan semacamnya. Keempat, memperbanyak ketaatan yang bisa mendekatkan diri kepada Allah. Misalnya, membaca Al-Qur`an, shalat tahajud, puasa sunnah dan lain-lain sesuai dengan kadar kemampuan. Yang penting adalah istiqamahnya.
Kelima, jauhi segala langkah-langkah setan yang diterangkan dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah. Untuk lebih memperdalam, bisa juga dibaca buku-buku ulama terkait tazkiyatun-nafsi (penyucian jiwa) seperti Imam Al-Ghazali, Ibnu Qayyim, Ibnu Jauzi dan lain sebagainya. Di dalam karya-karya ulama tersebut dibahas tentang setan dan cara mengatasinya.
Dengan melakukan tips tersebut, semoga kita terhindar dari gangguan jin jahat dan setan. Wallahu a’lam bish-shawaab.