Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Home Risalah

Kisah Janda dan Yatimnya di ‘Pengadilan Akhirat’

Azhar Azis
Selasa, 28/12/2021 11:03
Ilustrasi masyarakat miskin di Aceh Singkil.

Ilustrasi masyarakat miskin di Aceh Singkil.

Pandemi Covid-19 merenggut banyak korban jiwa dari masyarakat dunia hampir di semua pelosok negeri. Tak terkecuali di tanah air. Bahkan di lingkungan RT kita sendiri.

Wabah mematikan ini tak sedikit pula meninggalkan duka di kalangan para keluarga. Terlebih di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Tak sedikit di antaranya harus kehilangan masa depan anak-anaknya karena ditinggal ayah sang pahlawan pencari nafkah.

Tinggallah seorang janda dan anak-anak yatimnya yang harus menanggung nasib dan masa depannya. Mereka harus pontang panting demi menyambung hidup dan merencanakan ulang impian keluarganya yang pernah ada ketika sang ayah masih hidup.

Dari sisi pendidikan, kebutuhan hidup sehari-hari, hingga susu dan popok bayi sekali pun. Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian, di mana dan siapa saja janda-janda yang merasakan kesulitan seperti ini? Kalau di lingkungan kita tak ada, mungkin saja dia ada di sebelah kampung tempat tinggal kita.

Lalu siapa yang harus menanggung dan memberikan jaminan hidup bagi mereka yang berada dalam kesulitan? Selain negara, tentu semua memiliki tanggung jawab yang sama, terutama para kerabat, dan orang yang berkemampuan lebih.

Baca Juga:

Pangansari Balikpapan Bagikan Santuan ke Anak Yatim

Kala Puasa dan Al-Qur’an Bersaksi dan Jadi Pembela di Akhirat

Tibalah kita pada semua kisah yang patut menjadi pelajaran dan dipetik hikmahnya untuk ikut membebaskan mereka di dunia, dan agar kita terbebas pula di pengadilan akhirat. Dikutip dari buku berjudul: Golden Stories, Kisah-Kisah Indah dalam Sejarah Islam, karya Mahmud Musthafa Sa’ad dan Dr Nashir Abu Amir Al-Humaidi.

Syekh Athiyah Salim bercerita:

Pada suatu hari, pihak kepolisian menyampaikan pengaduan seorang janda. Ia memiliki beberapa anak yang masih kecil. Almarhum suaminya meninggalkan pesan tertulis dalam sebuah kertas. Ditulislah, ia memiliki upah yang belum dibayar oleh beberapa orang yang telah mempekerjakannya.

Polisi pun menghadirkan beberapa orang yang lalai menunaikan kewajibannya kepada almarhum. Namun mereka menyangkal gugatan itu. Bahkan siap diambil sumpah.

Satu saat, datanglah janda tadi ke pengadilan bersama anak-anaknya. Ia memang tak memiliki bukti selain catatan yang ditinggalkan suaminya. Pada persidangan pertama, janda dan lelaki tergugat pertama datang.

Aku (hakim atau qadi yang penuh kasih sayang yang bercerita ini) meminta panitera mencatatkan dakwaan. Aku dekati tergugat dan berdiskusi.

Aku tanya, “Tahukah kamu siapa penggugat dalam perkara ini?”

“Iya,” jawabnya, “pasti janda itu.”

Aku berkata, “bukan dia, tapi suaminya. Tahukah kamu di mana suaminya sekarang? Dia telah meninggal dan meninggalkan anak-anak yang masih kecil. Kamu memiliki tanggungan yang belum kamu tunaikan padanya. Kelak ia akan menuntutmu di hadapan Allah yang menanyai perihal gugatannya. Allah lebih tahu apa yang terjadi di antara kalian. Allah tidak butuh bukti apa pun untuk mengadilimu, karena tiada yang tersembunyi sesuatu pun daei-Nya. Siapa yang bisa menjamin kamu akan terbebas dari azab-Nya saat itu. Sekarang tunaikan kewajibanmu. Sekarang kesempatan terbaik bagimu, lebih baik dari hari itu di mana dirham dan dinar tak lagi berharga. Apa komentatmu atas gugatan janda itu?”

Lelaki itu berpikir sejenak, dan berkata, “Syekh, beri aku kesempatan untuk menjawab ya besok.

“Mengapa kamu meminta sampai besok?”

“Agar aku bisa menghitung ulang terhadap almarhum suaminya.”

Aku tahu apa yang akan dikatakan sesungguhnya dan aku beri waktu satu minggu. Hal sama juga aku sampaikan ke tergugat lain.

Pada hari yang ditentukan, semua tergugat mengakui kewajibannya yang belum ditunaikan kepada janda itu. Di antara tergugat ada uang membawa uang kontan dan langsung membayar si janda itu. Sebagai akan membayarnya akhir bulan.

Aku tak bisa lupakan kebahagiaan janda itu saat mengetahui perkaranya dimenangkan. Air matanya bercucuran. Dalam hati aku berucap:

“Adakah orang yang mampu berkomunikasi dengan sedekat ini dengan Allah, selain orang yang beriman yang jika disebutkan namanya akan bergetarlah hatinya.”

Beginilah kisah sang janda dan yatimnya untuk dipetik pelajaran darinya. Tak harus ke pengadilan. Tetapi mari mengetuk hati masing-masing akan kewajiban kita kepada para anak yatim dan janda-janda miskin. Kita kenal atau tidak. Di antara rezeki yang dianugerahkan Allah, ada bagian dan hak bagi mereka yang membutuhkan. Berikanlah sebelum kita ditanyai tetang kemana harta dibelanjakan dan kewajiban menyantuni anak-anak yatim serta fakir miskin di pengadilan akhirat nanti. Wallahu a’lam. (Aza)

Tags: akhiratanak yatimjandaPengadilan Akhirat
ShareTweetSend
Berita Sebelumnya

Pilpres 2024 bak Kontes Kecantikan, Banyak Menteri dan Gubernur Ikut Dandan

Berita Selanjutnya

2 Rumah Menanti Asnawi dan Irfan Jaya, Plt Gubernur Sulsel: Semoga Timnas Menang

Rekomendasi Berita

PKS Akan Putihkan Istora Senayan: Hari Ini Kita Kolaborasi, Besok Kita Berjodoh
Headline

PKS Akan Putihkan Istora Senayan: Hari Ini Kita Kolaborasi, Besok Kita Berjodoh

27/05/2022
Salim Segaf: Syariat Islam di Aceh Harus Jadi Teladan bagi Daerah Lain
Headline

Salim Segaf: Syariat Islam di Aceh Harus Jadi Teladan bagi Daerah Lain

27/05/2022
Ribuan Warga dan Tokoh Lintas Agama Tak Putus Datang Melayat Buya Syafii Maarif
Headline

Ribuan Warga dan Tokoh Lintas Agama Tak Putus Datang Melayat Buya Syafii Maarif

27/05/2022
Presiden Jokowi: Buya Syafii Maarif Guru Bangsa yang Sederhana
Headline

Presiden Jokowi: Buya Syafii Maarif Guru Bangsa yang Sederhana

27/05/2022
Romo Santo: Saat Gereja Kami Diserang, Buya Syafii Pertama Kali Datang Naik Sepeda Pancal
Headline

Romo Santo: Saat Gereja Kami Diserang, Buya Syafii Pertama Kali Datang Naik Sepeda Pancal

27/05/2022
Din Syamsuddin: Kita Kehilangan Tokoh Pemikir Indonesia dan Dunia Islam
Nasional

Din Syamsuddin: Kita Kehilangan Tokoh Pemikir Indonesia dan Dunia Islam

27/05/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Romo Santo: Saat Gereja Kami Diserang, Buya Syafii Pertama Kali Datang Naik Sepeda Pancal

Romo Santo: Saat Gereja Kami Diserang, Buya Syafii Pertama Kali Datang Naik Sepeda Pancal

27/05/2022 15:38 WIB
Kecintaan Buya Syafii Ma’arif ke NKRI: Negara Ini Harus Tetap Ada, Minimal Satu Hari Sebelum Kiamat

Kecintaan Buya Syafii Ma’arif ke NKRI: Negara Ini Harus Tetap Ada, Minimal Satu Hari Sebelum Kiamat

27/05/2022 14:23 WIB
Presiden Jokowi Dijadwalkan Lepas Pemakaman Buya Syafii Maarif di Yogyakarta

Presiden Jokowi Dijadwalkan Lepas Pemakaman Buya Syafii Maarif di Yogyakarta

27/05/2022 14:00 WIB
Putra Sulungnya Hilang, Ridwan Kamil Tiba di Swiss

Putra Sulungnya Hilang, Ridwan Kamil Tiba di Swiss

27/05/2022 11:05 WIB

Risalah

Foto-Foto Hajar Aswad dan Baitullah dari Dekat
Headline

Tak Perlu Memaksakan Diri untuk Mencium Hajar Aswad

23/05/2022
Foto-Foto Hajar Aswad dan Baitullah dari Dekat
Headline

Mencium Hajar Aswad karena Cinta

22/05/2022
Arab Saudi Bolehkan Ibadah Haji, Indonesia Siap Kirim Jamaah
Headline

Agar Haji Kita Mabrur (1)

21/05/2022
Saya Muslim, Bolehkah Bergaya Hidup Modern?
Headline

Istiqamah (2): Meniti Syariat di Atas Jalan Lurus  

20/05/2022

Berita Terkini

PKS Akan Putihkan Istora Senayan: Hari Ini Kita Kolaborasi, Besok Kita Berjodoh

PKS Akan Putihkan Istora Senayan: Hari Ini Kita Kolaborasi, Besok Kita Berjodoh

27/05/2022 17:52
Salim Segaf: Syariat Islam di Aceh Harus Jadi Teladan bagi Daerah Lain

Salim Segaf: Syariat Islam di Aceh Harus Jadi Teladan bagi Daerah Lain

27/05/2022 17:32
Ribuan Warga dan Tokoh Lintas Agama Tak Putus Datang Melayat Buya Syafii Maarif

Ribuan Warga dan Tokoh Lintas Agama Tak Putus Datang Melayat Buya Syafii Maarif

27/05/2022 16:46
Presiden Jokowi: Buya Syafii Maarif Guru Bangsa yang Sederhana

Presiden Jokowi: Buya Syafii Maarif Guru Bangsa yang Sederhana

27/05/2022 16:32
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved